[caption id="attachment_22859" align="alignnone" width="673"]
Ilustrasi. (*)[/caption]PADANG - Bekerja ke luar negeri bukan lagi pilihan bagi pencari kerja Sumbar. Secara drastis, angka tenaga kerja ke luar negeri berkurang.
Data Disnakertrans Sumbar, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Sumbar menurun. Penurunan terjadi sejak 2012 hanya 1.055 orang, pada 2013 menjadi 850 orang, pada 2014 kembali turun 736 orang. Kemudian, 2015 juga turun menjadi 655 orang.Kemudian tinggala menjadi 592 orang pada 2016. Jumlah itu jauh berbeda dengan satu dekade lalu, rata-rata mencapai 3.000 orang tiap tahun.
Kepala Bidang Penempatan dan Pengembangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar Zudarmi, saat ditemui wartawan, Senin (16/1). Dikatakannya, penurunan angka tersebut dipengaruhi banyak hal, diantaranya seringnya ada kabar penganiayaan terhadap TKI di luar negeri.“Tenaga kerja kita banyak di Malaysia, Brunei, Korea, dan Saudi Arabia. Sumbar itu mengirim pada sektor formal, dan remsi. Sementara yang mengalami sejumlah penganiayaan di luar negeri karena tidak resmi juga bekerja di sektor non formal,” ujarnya.Pengaruh lainnya, kemungkinan kondisi perekonomian di negara tujuan kurang baik. Sektor pekerjaan juga berubah, jika sebelumnya untuk tenaga labor, namun sekarang banyak yang mengharapkan tenaga kerja berkompeten. Minimal, tenaga kerja yang sudah bersertifikat.Sayangnya, penuruan angka TKI ke luar negeri tersebut berbanding terbalik dengan pencari kerja dalam negeri. Terjadinya peningkatan angka pengangguran di Sumbar. (yose)
Editor : Eriandi, S.Sos
