Oleh Suci Melati R dan Ignatius Soni Kurniawan / Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Selasa (01/03/2022) pukul satu siang, saya menelusuri jalanan pleret, dengan tujuan ke sebuah UMKM yang bertempat di depan RS Permata Husada Pleret, Yogyakarta.Sampai di sana saya bertemu dengan pemilik toko dan satu pegawai perempuan. Saya disambut dengan senyuman. Pemilik toko bernama Emi Zunarni (39) dan pegawainya Vera Noviyani (20). Saya mohon izin kepada pemilik untuk melakukan observasi pada UMKM tersebut. Kemudian saya dipersilakan oleh pemiliknya untuk bertanya kepada nya, karna memang sedang sibuk.
Toko UMKM ini bernama "Minom Boba." Awal kepemilikan toko ini dimulai didirikan seorang pemuda yang bernama Yudi Dewantara (24). Yudi menjalani beberapa bulan saja, karna mengalami penurunan di saat awal pandemi dan tidak bisa membayar gaji karyawan.
Lalu usaha dibeli Emi di awal tahun (01/02/2021), setelah berjalan delapan bulan usaha ini mengalami penurunan lagi. Tapi pemilik tidak patah semangat untuk mengembangkan usaha nya agar tetap berkembang walaupun mengalami penurunan omset."Setelah itu Bu Emi berinovasi dengan menambah menu yang sebelumnya tidak ada. Alhasil usaha ini mengalami peningkatan yang cukup pesat," ujar Vera.
"Tak hanya menambah varian menu, disini kita juga menjual dengan harga terjangkau dengan ini perlahan tapi pasti usaha ini mulai mengalami perkembangan yang bagus," tambahnya.Harga yang ditampilkan di “Minom Boba” bisa dibilang murah dari yang lain. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp.6.000-Rp.12.000 saja.Kualitas dan bahan yang digunakan di “minom boba” ini bukan yang sembarangan , walaupun harganya murah usaha ini juga mengutamakan kualitas.Tujuan Bu Emi Zunarni membuat usaha ini pastinya ingin menambah penghasilan, selain menjadi ibu rumah tangga juga bisa menambah uang belanja sebagai istri. Selain itu untuk mengurangi pengangguran di masa pandemi ini. Sekarang Bu Emi Zunarni memiliki dua karyawan dan 2 shif kerja.
"Karakteristik yang ada di uaha “Miinom boba” ini memiliki ciri tekstur kenyal membuat sensasi ketagihan bagi penikmatnya dan konsistensinya yang membal, tekstur ini membuat penikmat ingin terus memakannya" ujar Vera.Pelayanan yang diberikan karyawan kepada konsumen itu ramah, sama seperti misi yang minum boba ini buat yaitu kepercayaa pelanggan tujuan utama kami. Dari kisah UMKM, kita harus membantu membangkitkan usaha yang ada. UMKM bagian dari membantu negara untuk mengurangi pengangguran yang ada. (***)
Editor : Eriandi, S.Sos
