Mohammad Natsir Negarawan dan Pendakwah

×

Mohammad Natsir Negarawan dan Pendakwah

Bagikan berita
Foto Mohammad Natsir Negarawan dan Pendakwah
Foto Mohammad Natsir Negarawan dan Pendakwah

Mohammad Natsir, lahir di Solok Sumatera Barat pada 17 Juli 1908 dari rahim seorang ibu bernama Khadijah dan mengalir darah seorang ayah bernama Mohammmad Idris Sutan Saripado.Mengenyam pendidikan di Sekolah rakyat Maninjau selama dua tahun, kemudian melanjutkan pendidikan Holandsch Inlandsche School (HIS) Adabiyah, juga belajar ilmu agama di Madrasah Diniyah Solok pada 1916 hingga 1923. Pada 1923 Natsir melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwis (MULO). Di sini ia aktif berorganisasi. Lulus dari MULO melanjutkan pendidikan ke Bandung untuk belajar di Algemeene Middelbare School (AMS) lulus tahun1930.

Di Bandung Natsir tetap aktif organisasi pemuda JIB (Jong Islamieten Bond) dan menjadi ketua periode 1928-1932. Ia juga mendirikan Lembaga Pendidikan Islam (Pendis) kurikulumnya mengkombinasikan pendidikan umum dengan pendidikan pesantren. Pada 1938 bergabung dalam Partai Islam Indonesia (PII). Ia juga aktif di Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang dibentuk pada 5 September 1942. MIAI berganti menjadi Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi).Sisi Kewarganegaraan

Natsir memiliki keunikan baik di sisi kenegaraan maupun sisi dakwah. Sisi kenegarawan terkenal jujur, santun, bersahabat, ramah, pintar, sederhana, pergaulan yang luas. Ia seorang pemikir karena oleh gurunya dahulu Bapak Hasan disuruh selalu berfikir, sehingga pada 1940 ia menuangkan pemikiran di beberapamajaleh.Mohammad Natsir adalah salah seorang yang turut memberikan arti dan arah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selama pertengahan 1930, Natsir banyak menghabiskan waktu dengan para pemikir Islam seperti Agus Salim. Natsir dan Agus Salim saling bertukar pemikiran tentang hubungan Islam dan negara demi masa depan pemerintahan Indonesia

Sulit ditemukan seorang negarawan sosok mengkritik tapi tidak ingin menguasai, benar-benar ingin membangun dan memperjuangkan negeri bukan menjatuhkan jabatan seorang presiden. Ia mengkritik pemerintah dengan jalur yang benar sesuai dengan koridor Undang-Undang Dasar yang kita miliki.Saat Indonesia berada di titik kehancuran karena negara-negara boneka dibentuk Belanda , Republik Indonesia Serikat(RIS) sistem kenegaraan berbentuk liberal, maka ketika itulah ia mengajukan Mosi Integral untuk mendorong pemerintah mengambil sikap dan langkah menyatukan kembali negara-negara bagian menjadi NKRIyang sampai saat ini kita merasakan, bangsa Indonesia tidak terpecah-pecah tapi berada dalam naungan NKRI.

Akhirnya, Natsir diangkat menjadi Perdana Menteri oleh Soekarno pada 26 April 1951, tapi kemudian ia mundur karena berselisih paham dengan Soekarno. Selama era demokrasi terpimpin, Natsir terlibat dalam pertentangan dengan pemerintah karena pada 1958 Natsir mengkritik keras gagasan NASAKOM (Nasionalis Agama Komunis) yang diprakarsai presiden Soekarno. Saat Soekarno mengumumkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan membubarkan DPR hasil pemilu 1955, Natsir mengecam kebijakan ini dan menuduh Soekarno sebagai otoriter.Komitmen keislamannya sangat kuat maka ia tidak bisa menerima paham Komunis ,karena bukan saja tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi tapi juga prinsip-prinsip Islam. Ia membawa keluarganya kembali ke Sumatera Barat karena geram dengan pemerintahan, setelah itu bergabung dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). PRRI menuntut adanya otonomi daerah tapi Soekarno menganggap sebagai sebuah pemberontakan, akibatnya Mohammad Natsir ditangkap dan dipenjarakan di Malang dari 1962 dan baru dibebaskan pada 26 Juli 1966. Sebelum berkiprah di dunia politik, Natsir terlebih dahulu terjun di dunia jurnalistik. Semasa perjuangannya, Natsir tidak hanya mendapatkan penghargaan dari dalam negeri saja, melainkan luar negeri. Di rezim pemerintahan Soeharto kerap mengkritik pemerintahan, ketika kebijakan pemerintah tidak berpihak pada rakyat dan sosial support ketika kebijakan pemerintah itu berpihak dan bagus untuk masyarakat.

Mohammad Natsir tidak memberikan tidak secara lisan tapi juga dengan perbuatan. Pada 6 Februari 1963 dalam usia 84 tahun Mohammad Natsir tutup usia. Pada 10 November 2008 diliau dinobatkan sebagai pahlawan Nasional.Sisi Dakwah

Pada 1966 pemerintahan Soekarno tumbang dan Mohammmad Natsir dibebaskan dari penjara. Luar biasanya sosok Mohammad Natsir walau dipenjara dan dimatikan karir politiknya malah ia meggebrak melalui Dakwah. Saat itu ia aktif pendakwah, penulis serta pendidikMohammad Natsir bersama tokoh-tokoh Islam mendirikan DDII (Dewan Dakwah Islamiah Indonesia). Dengan adanya dai-dai pedalaman, DDII didirikan memahamkan ajaran Islam bahwa kita harus banyak dalam kegiatan-kegiatan sosial, pendidikan dan kesehatan sehingga juga berdirinya Yarsi Sumbar yang merupakan bagian dari dakwahnya. Jadi siapapun yang masuk Yarsi tugas utamanya adalah berdakwah. Dari perjuangan dan pengorbanan, pengabdiannya, ia meninggalkan jejak-jejak keteladanan. (YUSMAINI/Mahasiswa ADP Universitas Mohammad Natsir).

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini