[caption id="attachment_41413" align="alignnone" width="650"]
Monumen gempa Padang. (desrian)[/caption]PADANG - Tahun ini, Kota Padang tak menggelar peringatan gempa 30 September namun diganti dengan mengambil hikmah dari kejadian gempa 2009.
"Kegiatan dilaksanakan dalam 2 bentuk. Mulai dari apel besar yang dihadiri unsur-unsur kebencanaan termasuk NGO dan KSB pada 30 September pukul 14.30 WIB di RTH IMam Bonjol," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Edi Hasymi kepada Singgalang di Padang, Rabu (20/9).Pada apel besar tersebut, ditampilkan juga atau demo peralatan kebencanaan yang dimiliki Kota Padang. Acara apel akbar itu berakhir menjelang Shalat Asar.
Setelah selesai Shalat Asar, dilanjutkan dengan agenda kedua acara seremonial di tugu gempa. Di tugu itu dilaksanakan aksi pembacaan doa dan talkshow tentang kesiapsiagaan bencana ke depannya.Selanjutnya, Kota Padang menjadikan apel akbar sebagai hari kesiapsagaan bencana Kota Padang. Baru Padang yang memiliki hari kesiapsiagaan bencana.
Menurut Edi Hasymi, kesadaran masyarakat terhadap resiko bencana belum cukup tinggi atau belum menjadi kebutuhan. Ini perlu ditingkatkan lagi tingkat kesadaran tersebut.Ditambahkan, aktor utama penangganan bencana tersebut adalah diri mereka sendiri. Padang Kota Cerdas Bencana harus juga timbul dari pribadi masyarakat. Saat ini safe zone tsunami (pemberitahuan zona aman tsunami) sudah 22 titik sehingga masyarakat lebih mengetahui daerah yang aman dari tsunami.Sehingga, tak perlu khawatir akan menjauhi garis pantai bila terjadi gempa atau tsunami. (syawal)
Editor : Eriandi
