[caption id="attachment_7162" align="alignnone" width="673"] Majelis Ulama Indonesia (MUI) (net)[/caption]JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia menyatakan ada pihak yang tidak senang dengan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
"Menurut analisa kami ada saja orang yang tidak suka dengan kerukunan," ujar Ketua MUI Bidang Kerukunan Antarumat Beragama, Yusnar Yusuf di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (14/10).besarnya jumlah penganut Islam di Indonesia bukanlah alasan pemeluk agama lain harus mengikuti aturan dari umat mayoritas.
"Tidak seperti itu. Kita harus menyadari Indonesia merupakan negara yang kerukunannya sangat tinggi," kata dia.walau merupakan negara dengan penganut agama Islam terbesar di dunia, Indonesia tidak bergejolak seperti halnya negara-negara Islam di Timur Tengah.
Oleh karena itu dia berani mengatakan Indonesia adalah negara paling aman di dunia. "Tetapi ada orang yang tidak suka dengan itu dan memanfaatkan momentum (untuk melancarkan aksinya)," tutur Yusnar.Momentum yang dimaksudkan adalah dipilihnya hari-hari besar agama Islam untuk melakukan kerusuhan. Ia mencatat peristiwa Ambon pada tahun 2000 dimulai pada 1 Syawal, kejadian di Tolikara, Papua, juga pada 1 Syawal, sementara di Aceh Singkil pada 1 Muharram."Saat-saat itu kemudian dibangkitkan sedemikian rupa dan meresahkan penduduk," katanya. (aci)sumber:antara
Editor : Eriandi