[caption id="attachment_43862" align="alignnone" width="650"]
Unjukrasa umat Islam di Jakarta (okezone)[/caption]JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Zaitun mengatakan, aksi demonstrasi yang akan dilaksanakan pada 2 Desember 2016 akan lebih damai daripada unjuk rasa 4 November.
Demo yang diinisiasi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) ini akan berpusat di Bundaran HI dengan menggelar doa bersama. "Kita pilih 2 Desember itu memang super damai insya Allah, tidak akan ada lagi Istiqlal ke Istana. Langsung ke Bundaran HI, di sana baca Alquran, berzikir, nanti memanjang sampai Patung Kuda dan Semanggi," kata Zaitun di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11).Karenanya, rencana aksi tersebut menurutnya tidak perlu ditanggapi secara negatif oleh masyarakat. Bahkan, Zaitun mengatakan, anggap saja aksi tersebut seperti momen hari bebas berkendara atau car free day yang dipindahkan ke Jumat.
"Karena kita kan sudah biasa hari Minggu ada car free day, pindahkan saja car free day-nya jadi hari Jumat," sambung dia.Ia melanjutkan, hal yang dituntut dalam aksi lanjutan itu adalah penegakan hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.Zaitun menyebut, seharusnya Ahok ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka. "Kita hanya fokus kepada bagaimana penahanan kepada orang yang telah tersangka melanggar 156 A KUHP yang tuntutan hukumannya lima tahun. Dan KUHP juga kalau lima tahun ke atas (tuntutannya) itu ditahan," pungkas Zaitun. (aci)
