MUI Padang Sayangkan Fenomena Hura-hura di Bulan Ramadan

×

MUI Padang Sayangkan Fenomena Hura-hura di Bulan Ramadan

Bagikan berita
MUI Padang Sayangkan Fenomena Hura-hura di Bulan Ramadan
MUI Padang Sayangkan Fenomena Hura-hura di Bulan Ramadan

[caption id="attachment_7162" align="alignnone" width="673"]Majelis Ulama Indonesia (MUI) (net) Majelis Ulama Indonesia (MUI) (net)[/caption]PADANG - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang, Duski Samad menyayangkan fenomena hura-hura di bulan puasa oleh sejumlah warga.

"Fenomena hura-hura itu terjadi pada acara berbuka puasa bersama, duduk berlama-lama di luar dan ibadah lainnya terkesampingkan," katanya.Ia menyayangkan sejumlah masyarakat mengikuti budaya populis, yakni di luar konteks budaya yang sesungguhnya. "Buka bersama itu sebenarnya sebaiknya bersama keluarga. Sekarang malah menjadi semacam eksploitasi bisnis dan generasi muda masuk ke dalamnya," lanjutnya.

Ia mengingatkan, individu yang tidak tahu dan memahami esensi puasa yang sesungguhnya akan terseret dalam fenomena hura-hura tersebut atau mengikuti budaya kapitalis.Menurutnya, acara berbuka puasa jangan malah membuat umat meninggalkan ibadah Salat Magrib, Isya hingga ibadah sunah Ramadan, yakni Salat Tarawih dan memilih menghabiskan waktu berkumpul di tempat-tempat makan.

Ia menilai fenomena itu terjadi karena adanya benturan dua budaya. Untuk mengubah budaya haruslah dengan budaya pula dan yang kuat akan menang."Kami mengimbau masyarakat untuk kembali memaknai pesan-pesan ibadah sesungguhnya dan ramaikan masjid saat Ramadan," ujarnya.

Terkait solusi dari permasalahan itu, dia menyampaikan masjid perlu berinisiasi membuat anak muda tertarik meramaikan masjid seperti acara buka bersama di masjid dan mereka turut serta menyiapkan takjil."Kalau saat ini kan generasi tua lebih konvensional dan yang muda memiliki selera berbeda. Maka perlu inisiasi pengelola masjid untuk mengajak generasi muda," lanjut Duski Samad.(aci)

sumber:antara

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini