[caption id="attachment_14964" align="alignnone" width="3000"]
Ilustrasi (antara foto)[/caption]LIMAPULUH KOTA - Beberapa pekan pasca-pilkada, ratusan guru SD di Limapuluh Kota dimutasi. Prosesnya terkesan mendadak dan tergesa-gesa, sehinggamenuai sorotan banyak kalangan.
Sorotan mencuat, karena akibat kebijakan Dinas Pendidikan dan UPTD pendidikan kecamatan itu, sejumlah SD kini mengalami krisis tenaga pengajar. Misalnya, SDN 09 Maek yang berada di Joron Nenan, Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan.Di SD ini, sejumlah guru yang sudah berstatus PNS dimutasi tanpa pengganti, sehingga jumlah guru yang berstatus PNS di SDN 09 Maek tinggal 2 orang saja. Yakni, kepala sekolah dan guru agama. Ditambah dengan 2 guru honorer, totalnya hanya 4 orang.
Pengurus komite sekolah yang meminta namanya tidak dituliskan mengaku sudah menyampaikan persoalan itu kepada Ketua DPRD Limapuluh Kota Safarudin Dt Bandaro Rajo. Kepada Singgalang, Datuk Safar membenarkannya.Ia mengaku heran dengan kebijakan mutasi guru SD yang berlangsung secara besar-besaran dan terkesan mendadak tersebut.Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota Radimas mengakui adanya mutasi guru per 2 Januari 2016. "Total guru yang dimutasi 496 orang. Ini kami sedang rapat, untuk membahasnya bersama UPT," kata Radimas.(bayu)
Editor : Eriandi, S.Sos
