[caption id="attachment_33823" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi (okezone.com)[/caption]PAINAN - Meski dinyatakan bebas dari status daerah tertinggal, warga Kenagarian Pancuang Taba, Kecamatan Bayang Utara, Pesisir Selatan belum bisa menikmati penerangan listrik dan sinyal ponsel.
“Orang bilang daerah kita sudah tidak tertinggal, tapi di sini kami merasa sebagai daerah yang masih terisolir dan tertinggal. Alasannya, Selain belum masuk aliran listrik, sinyal ponsel juga belum ada," ujar walinagari setempat, Asrul.Warganya rindu berkomunikasi lewat telepon selular dengan sanak saudara di rantau. “Kadang kami rindu sanak saudara yang ada di perantauan. Rasanya ingin pula kami menghubungi mereka lewat telpon genggam cukup di rumah saja, tapi apa daya sinyal HP saja tidak ada di sini. Apalagi listrik, semenjak PLTMH rusak, hingga kini masih belum kunjung hidup. Nonton TV pun jadi jarang,” lanjutnya.
Kondisi itu membuat 340 keluarga di sana merasa terpinggirkan. “Walau kami tinggal jauh di ujung bukit, kami juga menginginkan kesetaraan dengan masyarakat lain,” tutur Musri, warga setempat.Wakil Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar mengatakan soal listrik yang belum memasuki Nagari Pancuang Taba, pihaknya akan mengusulkan ke PLN.Sedangkan menyangkut tentang jaringan komunikasi menurutnya tergantung pada tingkat persaingan akses pada suatu wilayah.“Kita juga merasa bahwa listrik dan teknologi komunikasi adalah kebutuhan pokok yang telah dikonsumsi secara terus menerus, setiap harinya. Harapan kami, menjelang harapan itu terwujud masyarakat harus tetap sabar, serta mendukung program pemerintahan yang tujuannya juga untuk kesejahteraan dan kemajuan rakyat itu sendiri,” tukasnya. (niko)
Editor : Eriandi
