MEMANG kalau bertandang ke Sumatera Barat tak akan ada habisnya menikmati kuliner yang enak-enak. Tak hanya rendang yang mendunia tapi masih ada makanan lain yang menggugah selera pangek kuning ikan nila.
“Kalau orang darek (bukit) ini pangek ikan, tapi kalau orang pasisia (pesisir) ini gulai ikan, itu hanya beda nama namun bentuknya sama,” ujar M. Rizal (62) penjual Nasi Kapau Nita di Padang.
Biasanya nasi kapau ada di daerah Bukittinggi atau dua jam perjalanan dari Kota Padang, namun di Padang sendiri masih ada. Pangek kuning nila ini biasanya satu saji dengan gulai tunjang dan gulai tambusu dalam hidangan nasi kapau. Aroma memang menggoda apalagi masih panas-panas di dalam kuali seperti yang disajikan oleh M. Rizal ini.
“Pangek ikan nila ini tidak bisa dikeluarkan dari kuali nanti dari kuali saja langsung kita sendok untuk dihidangkan, pasalnya banyak bumbu di dalamnya kalau berbisa jadi tidak enak,” tuturnya.
Untuk memasak pangek ikan nila ini kurang tepat jika menggunakan kompor minyak atau kompor gas. Sebaliknya gunakan kayu bakar, sebab aroma kayu secara alami akan menyatu dengan ikan nilai yang dimasak tersebut.
Masih dalam kuali warna dan aromanya sudah menelan air ludah dalam-dalam, apalagi ada kacang panjang dan beberapa helai daun kunyit dan batangnya, serta resep lain yang menggugah selera.
“Resepnya ini sudah dari nenek moyang sampai sekarang enggak berubah-ubah, rasanya pedas, gurih dan manis terutama daging ikan nila, apalagi ada telur ikannya,” tuturnya.
Terciptanya rasa yang lezat ini, bahan yang diperlukan adalah ikan nila yang sedang bertelur, santan, kacang panjang, asam kandis, satu lembar daun kunyit, daun jeruk purut. Jahe lengkuas, cabe merah keriting, kunyit, bawang merah dan bawang putih jeruk nipis dan garam.
Untuk mencicipi pangek nila ini M. Rizal membanderol satu potong senilai Rp15 ribu sudah bisa dibawa pulang atau bisa juga langsung mencicipinya. (aci)
