Oktober Diperkirakan Harga Cabai Naik

×

Oktober Diperkirakan Harga Cabai Naik

Bagikan berita
Foto Oktober Diperkirakan Harga Cabai Naik
Foto Oktober Diperkirakan Harga Cabai Naik

[caption id="attachment_43190" align="alignnone" width="650"]Ilustrasi. (*) Ilustrasi. (*)[/caption]PADANG - Harga cabai di Sumbar diperkirakan akan naik pada Oktober. Kenaikan terjadi karena sikap petani yang hingga kini masih enggan menanam cabai sejak harga anjlok. Sementara kebutuhan cabai masyarakat tetap seperti biasa.

Guna mengantisipasi hal tersebut Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, telah mempersiapkan lahan seluas 300 hektare untuk ditanami cabai oleh kelompok tani di lima kabupaten kota. Pada Oktober tersebut ditargetkan, masing-masing kelompok tani bisa panen dengan produksi mencapai 1.500 ton."Kelompok tani yang kami bina telah menanam cabai dari sekarang, targetnya bisa panen ketika harga cabai naik. Diperkirakan akan naik Oktober dan diwaktu yang sama kelompok tani akan panen pula," terang Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, Candra, Rabu (19/7),

Cabai yang ditanam di lima kabupaten/kota tersebut adalah cabai kering lokal. Ditanam di Padang Panjang, Agam, Tanah Datar, Kab Solok dan Pariaman.Untuk program antisipasi ini, menurut Candra, cabai akan dijual dengan harga Rp20.000/kg, sesuai batas harga rata-rata yang ditetapkan pemerintah. Namun jika terjadi perbedaan harga di pasar hingga Rp50.000/kg, maka pihaknya akan membeli cabai petani dengan harga Rp30.000/kg.

“Petani cabai itu mencapai titik impas (break event point) antara pengeluaran dan pendapatan pada harga cabai Rp11.000/kg,” katanya.Sedangkan, saat ini produksi cabai Sumbar mencapai 56.000 ton/tahun dengan kebutuhan hanya sekitar 32.000 ton/tahun hingga 35.000 ton/tahun. Sementara, target Pemprov Sumbar 80.000 ton/tahun.

“Surplus cabai itu tak bisa dilihat di lapangan karena sebagian besar cabai Sumbar di kirim ke luar Sumbar, seperti Jambi dan Pekanbaru. Seperti melalui Pasar Koto Baru setiap Senin dan Kamis 100 ton/hari. Sedangkan melalui Pasar Padang Lua 50 ton/minggu,” katanya. (yuke)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini