Rakernas IMA Bali 2022: Manfaatkan Momentum Jelang 2030

Foto Harian Singgalang
×

Rakernas IMA Bali 2022: Manfaatkan Momentum Jelang 2030

Bagikan opini

“Meski kondisi ekonomi global yang sedang bangkit dari pandemi Covid-19, dunia dihadapkan dengan potensi resesi, inflasi yang didorong oleh krisis energi, dan kondisi geopolitik yang mengganggu supply chain yang terjadi berkepanjangan sehingga negara-negara kompak meningkatkan suku bunga untuk mengendalikan laju inflasi. Sedangkan di Indonesia, Pak Jokowi dalam salah satu sambutannya, menyampaikan tahun depan, 2023 perekonomian kita berpotensi kurang cerah,” ucapnya.Nyatanya ancaman resesi ekonomi bisa dirasakan saat ini di Indonesia, seperti inflasi yang diprediksi mencapai 6,8%, membuat lemahnya daya beli dan menggerus konsumsi hingga berujung pada perlambatan pertumbuhan ekonomi, serta banyak perusahaan yang berguguran.

Suku bunga acuan yang menjadi 4,25% untuk mengendalikan Inflasi juga mengakibatkan kenaikan harga-harga yang dapat meningkatkan risiko kredit yang tentunya akan berdampak pada perekonomian.Dengan kondisi yang seperti ini, IMA sebagai asosiasi pemasaran yang terdiri dari akademisi, professional, pemerintah dan pengusaha, perlu merapatkan barisan, kompak dan saling berkolaborasi untuk berkontribusi nyata bagi perekonomian di Indonesia.

“Saya percaya, ekonomi Indonesia ini akan start lebih awal ketika resesi selesai bila seluruh elemen di IMA kompak bergerak dan saling kolaborasi serta menjadi marketer yang berjiwa entrepreneur. Terlebih bila didukung oleh 88 Chapter dengan 2.959 anggota IMA di Indonesia,” lanjutnya.Sebagai tambahan, ada berbagai hal yang bisa dilakukan bersama untuk berkontribusi bagi Indonesia di masa-masa sulit ini, seperti mengimplementasi ilmu dan praktik pemasaran terbaru melalui kegiatan nyata yang berfokus pada UMKM dan pariwisata. Di era komoditisasi dan maraknya produk impor saat ini, Brand dan packaging merupakan salah satu diferensiasi yang bisa membantu Indonesia memenangkan persaingan.

IMA juga berkontribusi bagi Indonesia di masa-masa menantang ini untuk menghadapi resesi dengan mendorong implementasi ilmu dan praktik pemasaran yang kreatif dan inovatif melalui kolaborasi untuk membuat UMKM beyond Indonesia Market.IMA perlu memperkuat kolaborasi dengan menggandeng Kementerian Perdagangan untuk memberikan akses kepada para anggota IMA untuk mendapatkan akses ke pasar luar negeri, serta kerjasama di bidang perdagangan untuk memasarkan produk- produk UMKM unggulan Indonesia. Selain itu IMA perlu menjalin kerjasama dengan asosiasi strategis yang mendukung perdagangan.

Pada Rakernas di Bali, 8 Oktober, untuk pertama kalinya, acara Rakernas digabungkan dengan rangkaian acara internasional, 2nd World Marketing Forum, yang berlangsung pada 6 – 7 Oktober 2022 dan merupakan hasil co-creation IMA dan JMA (Japan Marketing Association). Selain itu, penyelenggaraan rakernas juga bersamaan dengan acara Annual General Meeting (AGM) dari Asia Marketing Federation (AMF), dimana IMA adalah salah satu dari 19 negara yang menjadi anggota. Rangkaian acara tersebut disebut Octoberfest dan akan menggabungkan seminar internasional dan acara pertemuan besar anggota IMA seluruh Indonesia.World Marketing Forum (WMF) yang didukung oleh Asia Marketing Federation (AMF), dimana IMA merupakan founding membernya, merupakan wujud konkret IMA untuk menjadi asosiasi profesional yang mendukung perbaikan UMKM dan pariwisata di Indonesia, khususnya di Bali.

“WMF ini, merupakan momentum yang baik bagi IMA untuk memanfaatkan dan bekerjasama dengan 19 negara AMF selain dalam wujud akademis, tetapi juga secara bisnis sehingga IMA akan semakin berdampak positif bagi Indonesia dan mendukung pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan dalam meningkatkan ekspor produk-produk unggulan Indonesia,” tutup Suparno Djasmin melalui sambutannya di Rakernas IMA Bali tersebut.(*)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini