Berkaca pada kasus kegagalan Silicon Valley Bank yang fokus memberikan pinjaman untuk perusahan – perusahaan rintisan bidang teknologi (start up) sehingga dikatakan ceroboh membiayai perusahaan yang juga kurang hati – hati, maka hendaknya perbankan kembali diingatkan pada asas – asas kehatian –hatian (prudential principle).Kesehatan bank selalu dinilai oleh otoritas pengawasan bank. Di Indonesia , OJK melakukan penilaian terhadap faktor – faktor : profil risiko, good corporate governance, rentabilitas, dan permodalan. Kewajiban bank memelihara kesehatannya sesuai amanah pada Undang – Undang Perbankan. Produk dan jasa yang makin kompleks dan beragam akibat dari perkembangan industri perbankan sehingga pendekatan secara internasional, juga mengarah pada pendekatan pengawasan berdasarkan risiko. Perkembangan teknologi yang menyebabkan lahirnya perusahaan – perusahaan start up dimana sektor ini termasuk sektor yang mendapatkan pembiayaan dari perbankan.
Strategi yang dianut oleh perusahaan – perusahaan rintisan ini adalah strategi “bakar uang “. Strategi perusahaan ini tentu perlu diwaspadai oleh perbankan sehingga asas kehati – hatian yang melandasi setiap gerak langkah perbankan dalam menjalankan usahanya perlu menjadi alarm pengingat bagi perbankan. Kiranya perlu menjadi perhatian yang dikatakan oleh Stefan Koos: perkembangan tekonologi bersifat ambivalen, dapat meningkatkan produktifitas dan kemakmuran, tetapi juga dapat merusak dan mencabut hak individu dalam kepentingan memperbaiki taraf hidup bersama ( Stefan Koos, Lex Scientia Law Review, 2022). Demikian. ***Urgensi Penanganan Bank Gagal
Baca juga: Ribuan Server di Balik Visual Ne Zha 2
Opini lainnya
Catatan Cak AT
Ayat Tanah di Lingkar Kuasa Oligarki
Ayat Tanah di Lingkar Kuasa Oligarki
Catatan Cak AT
Ribuan Server di Balik Visual Ne Zha 2
Ribuan Server di Balik Visual Ne Zha 2
Masful
Vonis Bebas Ada Suap
Vonis Bebas Ada Suap
Catatan Cak AT
'Kami' di Tengah Kesendirian Shalat
'Kami' di Tengah Kesendirian Shalat