Puasa Untuk Kesehatan

Foto Harian Singgalang
×

Puasa Untuk Kesehatan

Bagikan opini

Puasa merupakan rangkaian aktivitas yang istimewa. Pada saat berpuasa, terutama saat bulan Ramadhan kita dilatih untuk jujur pada diri sendiri. Puasa juga merupakan awal untuk memperbaharui jiwa kita yang telah terjangkiti penyakit, baik fisik maupun mental. Dengan kata lain, puasa bisa menghadirkan kesehatan yang paripurna bagi fisik dan mental, tanpa melalui terapi, obat-obatan, dan proses medis lainnya.Dalam buku Terapi Puasa karya Abdul Jawwad As-Shawi disebutkan bagaimana Ibnu Sina menjamin bahwa puasa merupakan obat untuk segala penyakit. Ibnu Sina sendiri merupakan ilmuwan Islam yang bergelut di bidang kedokteran dan penemuan-penemuannya merupakan salah satu kontribusi terbaik bagi dunia kesehatan hingga saat ini.

Sesungguhnya hakikat dari berpuasa adalah untuk menahan hawa nafsu, yang mana hawa nafsu tersebut adalah musuh setiap insan yang bertakwa. Dan dari puasa itu, ada banyak sekali hikmah yang bisa ditemukan dan dikaji, khususnya dalam hal fisik, yaitu menyehatkan fisik manusia, juga dalam masalah kejiwaan. Beberapa hikmah yang telah diteliti dan dibuktikan kebenarannya adalah sebagai berikut. 

Hikmah puasa terhadap kesehatan fisikPuasa ditinjau dari kesehatan fisik, banyak mengandung hikmah atau manfaat. Rasulullah, dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bersabda “Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.” Hadist ini menunjukkan bahwa rasulullah memberikan jaminan kesehatan kepada orang yang berpuasa. Manfaat puasa bagi kesehatan juga telah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun orang harus menahan haus dan lapar sekitar 12-15 jam, tidak ada orang yang sakit karena puasa.

Secara ilmiah, hasil penelitian menunjukkan bahwa perut orang yang lapar akan memberikan reflex ke otak secara fisiologis. Dengan adanya pemberitahuan tadi, otak akan memerintahkan kelenjar perut untuk mengeluarkan enzim pencernaan. Zat inilah yang akan menimbulkan rasa nyeri khususnya bagi penderita maag. Tapi, bagi orang yang berpuasa, rasa sakit tersebut tak timbul karena otak tidak memerintah kepada kelenjar perut untuk mengeluarkan enzim tadi.Dari berbagai penelitian, berpuasa terbukti memberi kesempatan beristirahat bagi organ pencernaan, termasuk system enzim maupun hormon. Dalam keadaan tidak berpuasa, system pencernaan dalam perut terus aktif mencerna makanan, hingga tak sempat beristirahat. Dan, ampas yang tersisa menumpuk dan bisa menjadi racun bagi tubuh. Selama berpuasa, sistem pencernaan akan beristirahat dan memberi kesempatan bagi sel-sel tubuh khususnya bagian pencernaan untuk memperbaiki diri.

Dr. Muhammad Al-Jauhari seorang guru besar dari Universitas Kedokteran di Kairo mengatakan bahwa puasa dapat menguatkan pertahanan kulit, sehingga dapat mencegah penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman-kuman besar yang masuk dalam tubuh manusia. Puasa juga bisa menghindarkan kita dari potensi terkena serangan jantung. Karena puasa akan mematahkan terjadinya peningkatan kadar hormone katekholamin dalam darah karena kemampuan mengendalikan diri saat berpuasa. 

Hikmah puasa bagi kesehatan psikis (kejiwaan)Puasa merupakan sarana yang efektif untuk merenovasi jiwa-jiwa yang hampir terperosok ke dalam lubang-lubang keingkaran. Puasa menyucikan diri dari lumuran dosa-dosa jahiliyah. Dengan kata lain, puasa yang tepat akan bisa mengangkat seseorang yang telah berkubang dalam maksiat menuju fitrahnya sebagai manusia itu sendiri.

Selain hukumnya wajib, puasa juga dapat menjadi sarana latihan agar mampu mengendalikan diri, menyesuaikan diri, serta sabar terhadap dorongan-dorongan atau impuls-impuls agresivitas yang datang dari dalam diri. “Ini (merupakan) salah satu hikmah puasa di bidang kesehatan jiwa,” kata Dadang Hawari (1995).Lebih lanjut, Dadang Hawari (1995) menyebutkan bahwa dalam setiap diri manusia terdapat naluri berupa dorongan agresivitas yang bentuknya bermacam-macam, seperti agresif dalam arti emosional. Contohnya mengeluarkan kata-kata kasar, tidak senonoh dan menyakitkan hati (verbal abuse). Salah satu ciri jiwa yang sehat adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri. Pengendalian diri atau self control amat penting bagi kesehatan jiwa sehingga daya tahan mental dalam menghadapi berbagai stress kehidupan meningkat karenanya. Saat berpuasa, kita berlatih kemampuan menyesuaikan diri terhadap tekanan tersebut, sehingga kita menjadi lebih sabar dan tahan terhadap berbagai tekanan.

Sama halnya ketika seseorang memiliki penyakit spiritual yang mengakibatkan hatinya menjadi kasar, riya', sombong, hasad, dengki, tidak jujur dan sejenisnya, puasa adalah obat untuknya.Ibadah puasa adalah ibadah yang paling rahasia, pahalanya Allah sendiri yang membalasnya. Rasulullah mengatakan “Semua amal anak Adam untuknya, kecuali puasa, ia untuk-Ku dan Aku yang membalasnya” HR. Abu Hurairah.

Baca juga: Penertiban PKL

Ibadah puasa mampu menyelamatkan manusia dari riya’, kata Imam Al-Qurtubi, “Bila amalan yang lain dapat diserang riya’, maka puasa tidak dapat dipamerkan, kecuali Allah yang mengetahui, Maka Allah sandarkan puasa kepada Diri-Nya”.Puasa akan memberikan ketenangan hati, ketika hati memiliki ketenangan fikiran akan menjadi positif, fikiran yang positif akan mempengaruhi sifat ke arah yang lebih baik, sehingga tingkah laku, perkataan yang keluar hanya sesuatu yang baik saja.(*)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini