Saya buka kamus KBBI, uzur adalah halangan yang sifatnya tidak disengaja sehingga masih diampuni oleh Allah SWT, asalkan tidak menjadi kebiasaan.Allah SWT menurut banyak ulama, memberikan keringanan dalam beribadah jika ada uzur. Sederhananya, uzur adalah halangan yang membuat seseorang tidak dapat menjalankan ibadah, namun masih mendapat pengampunan dari Allah.
Sependek ingatan, kejadian ini baru sekali terjadi dalam seumur hidup saya. Tujuhbelas tahun lalu, saya memang pernah juga mengalami peristiwa unik soal Ramadhan ini. Namun, kasusnya berbeda.Saya menjalankan puasa 31 hari yang Nabi Muhammad sendiri pun tidak pernah lakoni. Nabi mengalami sembilan kali menjalani ibadah puasa Ramadhan semasa hidupnya.
Delapan kali berpuasa 29 hari, satu Ramadhan lainnya 30 hari. Tapi saya,31 hari. Itu bisa terjadi karena saya mengawali puasa pertama di Tanah Suci waktu berumrah di awal Ramadhan tahun 2006 lalu. Waktu itu mendadak Pemerintah Saudi memajukan jadwal puasa satu hari dari kalender sebelumnya.Sedangkan di Tanah Air saya melaksanakan Salat Ied menurut putusan pemerintah berdasarkan hasil sidang Isbath setelah memantau Hilal.
Menjelang Idul Fitri 1444 H topik Idul Fitri apakah Jumat atau Sabtu kembali memantik diskusi di tengah masyarakat kalau tak mau mengatakan debat kusir.Saya membuka lagi file tulisan lama tentang "Pengalaman Berpuasa 31 hari".
Sebenarnya debat perbedaan hari Idul Fitri tak perlu terjadi.Kita sudah akrab dengan perayaan dua hari Idul Fitri di Tanah Air.Setiap tahun. Sejak dulu. Kita tahu dua-dua sama benarnya, terjadi karena metodologi yang berbeda namun sama sahih. Sekali lagi : sama benarnya, sama kuat dalilnya.Aneh saja, atau malah terasa lebay jika masih ada yang berusaha mendramatisir perbedaan itu.Lepas dari itu saya tetap saja sedih absen Salat Ied tahun ini.
Selamat Idul Fitri. Mohon Maaf lahir dan batin.Taqabbalalahu minna wa minkum.