Platform Partai Versus Politik Transaksional

Foto Harian Singgalang
×

Platform Partai Versus Politik Transaksional

Bagikan opini

Politik transaksionalPolitik transaksional adalah politik balas jasa. Ada yang bersifat material seperti jual beli suara. Dengan lembaran uang cetakan indah warna angka tinggi, terjadi  “serangan fajar”. Yaitu memberikan imbalan materi, segepok (sejumlah) atau selembar uang kepada calon pemilih sebelum atau beberapa waktu menjelang masuk kotak suara. Transaksi material dampaknya buruk kepada pemberi dan penerima. Merusak akhlaknya sendiri dan buruk kepada masyarakat karena yang terpilih adalah orang berduit tetapi tidak cakap dan kualifaid memimpin atau menjadi tokoh yang duduk di kursi perwakilan..

Atau transaksi non-material, misalnya jabatan tertentu disediakan untuk Tim Sukses atau kolega yang memenangkan Pemilihan tersebut. Bila yang terpilih kualifaid dan mengangkat pejabat untuk jabatan tertentu sesuai keahliannya, bolehlah memberi kelegaan sebagai balasa jasa. Akan tetapi sebaliknya, miskin kapasitas, kapabilitas dan profesionalitas dan  tidak pula menurut jenjang karir apalagi keahlian yang tidak sesuai, maka dampaknya sangat buruk.Banyak terjadi tokoh tertentu yang tidak cocok mengurus bidangnya, tiba-tiba menduduki jabatan tertentu karena politik transaksional tadi. Maka niscaya akan berlaku hadist Rasulullah, “bila diserahkan jabatan kepada tokoh yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran”. Pada fenomena ini,   politik transaksional  menjadi titik api. puncak keburukan politik setelah politik identitas dan politik pencitraan tadi. Na’u zubillahi min zalik. ***

(Shofwan Karim adalah pengamat keagamaan, perpolitikan,  sosial dan Dosen Pascasarajana UM Sumbar)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini