Arungi Laut, Terjang Badai Demi Penuhi Energi Anak Negeri

Foto Harian Singgalang
×

Arungi Laut, Terjang Badai Demi Penuhi Energi Anak Negeri

Bagikan opini

Selain itu, perairan ini juga memiliki gelombang yang cukup tinggi, dengan ketinggian rata-rata mencapai 2 meter. Gelombang ini biasanya terjadi pada musim angin barat sekitar November hingga April setiap tahunnya.“Gelombang tinggi dapat menyebabkan kapal tanker mengalami guncangan yang hebat. Hal ini dapat merusak struktur kapal dan membahayakan keselamatan awak kapal,” terangnya lagi.

Untuk pelayaran, terutama distribusi BBM, Laut Cilacap hingga Teluk Kabung katanya juga memiliki karakteristik khusus yang perlu mendapatkan perhatian. Dasar laut di perairan itu terdiri dari berbagai jenis, mulai dari pasir, lumpur, hingga batu. “Kondisi dasar laut ini dapat mempengaruhi kapal saat coba berlabuh jangkar dan masing-masing kondisi dasar laut  membutuhkan penanganan yang berbeda saat berlabuh,” katanya.Kapal tanker PT Pertamina menurutnya menggunakan  desain dan peralatan yang sesuai kondisi perairan, sehingga tetap tangguh di tengah arus dan gelombang yang kuat. Hal ini memang sangat diperlukan, agar energi tetap sampai hingga ke anak negeri.

Selain itu, memaksimalkan pelayanan, kapal  tanker telah melakukan perencanaaan pelayaran dengan cermat dengan memperhatikan kondisi cuaca dan perkiraan cuaca, juga dengan navigasi yang hati-hati serta mengedepankan prosedur keselamatan yang memadai.Perkuat distribusi dan dukung transisi energi

Sementara itu, Coorporate Secretary PT Pertamina International Shipping (PIS), Muh. Aryomekka Firdaus dalam siaran persnya Senin, 16 Oktober 2023 lalu mengatakan,  PIS terus memperkuat distribusi energi dan ketahanan energi nasional, sekaligus ekspansi perusahaan di pasar global untuk market non captive. Salah satunya dilakukan dengan penambahan armada kapal tanker.Sejak empat tahun terakhir katanya, PT Pertamina International Shipping secara agresif terus menambah jumlah kapal tanker. “Hingga 2025, kita targetkan memiliki 130 armada kapal tanker,” sebutnya.

Aryomekka memaparkan, PIS mencatat penambahan sebanyak 11 armada kapal tanker sejak 2019 hingga September 2023. Dari 11 armada itu, dua diantaranya adalah Kapal Very Large Crude Carrier (VLCC) Pertamina Pride dan Pertamina Prime yang dibangun secara mandiri dan peresmiannya disaksikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pada awal tahun 2021 lalu.Menariknya, kedua kapal VLCC tersebut juga masuk dalam daftar kapal terbesar di dunia. Bahkan, sejak beroperasi pada tahun 2021 telah berlayar hingga beberapa negara di dunia. Selain itu, pada awal tahun 2023 ini, Pertamina Pride dan Pertamina Prime juga telah menambah deretan kapal raksasa dengan akuisisi kapal VLCC  Pertamina Gas Amaryllis yang merupakan kapal gas ramah lingkungan terbesar di dunia.

“Kapal Gas Amaryllis merupakan kapal tanker dual fuel yang pertama yang dimiliki Indonesia. Ini merupakan wujud komitmen PIS dalam mendukung program transisi energi pemerintah,” tegasnya.Penambahan armada kapal tanker ini, kata Aryomekka, selain merupakan kontribusi PIS bagi pertumbuhan Pertamina Group juga sejalan dengan amanat Menteri BUMN Erick Thohir untuk Go Global. Dimana, armada-armada baru PIS juga didorong bisa memenuhi standar internasional untuk bisa berlayar di mancanegara. Mengingat, saat ini kapal-kapal PIS tercatat telah berlayar di 26 rute internasional.

"Indonesia yang go global menjadi visi dan inisiatif BUMN. Kami percaya BUMN punya potensi untuk tumbuh dalam lanskap bisnis internasional dan berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutur Menteri Erick, beberapa waktu lalu.Total kapal milik PIS saat ini berjumlah sebanyak 97 kapal, dan hingga 2025, PIS menargetkan memiliki 130 armada kapal tanker.  Rincian penambahan armada kapal PIS sejak 2019, yaitu  Kapal VLCC : Pertamina Pride dan Pertamina Prime (2021),  Kapal VLGC: Pertamina Gas Amaryllis (2023), Kapal Medium Tanker/MT: MT Pangalengan (2019), MT Panjang (2019), MT Pangrango (2019), PIS Precious (2019), PIS Sumatera (2023),  Small Gas Carrier: Gas Antasena (2023), PIS Prolific (2023) dan Small Chemical Tanker : PIS Mahakam (2023).

Kapal-kapal yang dioperasikan PIS bermacam-macam mulai dari kapal pengangkut minyak, gas, hingga petrokimia. Penambahan kapal ke depan rencananya akan mencakup beberapa kapal yang berteknologi dual fuel mengombinasikan bahan bakar minyak dan gas, hingga kapal LNG.Sementara, dari sisi operasional disampaikan Aryomekka,  terdapat optimalisasi rantai pasokan komoditas sukses mengoptimalkan tonase dan pengurangan konsumsi bunker, yang berujung pada efisiensi, dan juga tidak lepas dari dukungan Pertamina Group.

Ternyata penuh resikoSementara itu, beberapa warga Padang tak menyangka lika liku pendistribusian BBM dan LPG  begitu sulit dan penuh resiko. "Saya tak menyangka, begitu panjang rantai distribusi BBM dan gas hingga kita bisa menikmatinya dengan mudah," kata Yuli, warga Sungai Lareh, Lubuk Minturun.

Selama ini, sebagai masyarakat, mereka hanya tahu membeli BBM di SPBU atau Pertashop dan membeli gas di pangkalan. Tinggal membawa kendaraan dan petugas menaruh "nozzle" di mulut tanki kendaraan dan BBM pun terisi sesuai jumlah yang dibeli. Begitu juga saat membeli gas, tinggal membawa tabung kosong dan diganti dengan yang berisi gas dengan menyerahkan uang sesuai harga eceran tertinggi gas yang dijual di pangkalan."Resiko pengangkutannya ternyata sangat besar. Semoga Pertamina dan timnya bisa terus menyediakan energi untuk masyarakat, sehingga kita tetap bisa beraktivitas, karena gas dan BBM sudah jadi kebutuhan pokok kita," sambungnya.

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini