Catatan Ilham Bintang: Tentang 3 Ikon Jepang yang Mendunia, Isuzu, Toyota, dan Shinkansen

Foto Harian Singgalang
×

Catatan Ilham Bintang: Tentang 3 Ikon Jepang yang Mendunia, Isuzu, Toyota, dan Shinkansen

Bagikan opini

Tak lama berselang, Toyota Land Cruiser mulai menandingi dominasi Jeep Willys. Bahkan dengan model-model selanjutnya, Toyota Land Cruiser bisa diterima di pasar yang kala itu sulit ditembus yakni Amerika Utara. Lewat model ini, Toyota masuk ke pasar-pasar di berbagai belahan dunia, Termasuk di Indonesia yang dikenal sebagai sebagai Toyota Hardtop Land Cruiser FJ40/45.Toyota tidak hanya membuat Toyota Land Cruiser tetapi juga mengembangkan model yang menjadi favorit dunia, sedan kecil. Pada tahun 1961, Toyota mengeluarkan model Publica dan lima tahun kemudian meluncurkan model Corolla. Lewat Toyota Corolla yang memulai debutnya pada tahun 1966, sedan mungil generasi awal ini memakai penggerak belakang mengubah tatanan sedan bongsor yang populer saat itu menuju arah sedan kecil yang kompak, irit dan ringkas.

Memasuki tahun 1975, Corolla masuk dalam generasi ketiga dan terjual lebih dari 5 juta unit. Mesin mobil Corolla kemudian digunakan di Indonesia sebagai mesin untuk kendaraan niaga keluarga serbaguna, Toyota Kijang generasi awal yang dikenal sebagai Kijang Buaya.Toyota semakin membuktikan bahwa mobil Jepang dapat bersaing dengan mobil Eropa dan Amerika. Toyota Celica berhasil menjadi juara rally dunia, dan Toyota Camry menjadi mobil paling laris di Amerika. Tahun 1999 Toyota mengakuisisi 51,19% saham Daihatsu dan pada tahun 2001 Toyota membeli 50,11% saham Hino.

// 95 % dikerjakan Robot//Seperti Toyota, Isuzu juga punya riwayat panjang yang inspiring. Ketika mengunjungi pabrik Isuzu, Isuzu Fujisawa Plant ( IFP), Rombongan Astra -Japan Trip 2023 dipandu Yusak Kristian, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, dan pimpinan IFP.

Ditopang infrastruktur yang lengkap, IFP menyerupai sebuah kota seluas 1 juta m2 atau 100 Ha dengan 8.719 karyawan. Di dalamnya terdapat bangunan perumahan bagi direksi dan karyawan, dan pelbagai fasilitas lain. IFP merupakan salah satu pabrik Isuzu tertua hingga saat ini yang merupakan salah satu bagian terpenting untuk memasarkan produk ke lebih dari 150 negara dan pangsa pasar No.1 di 45 negara menurut data tahun 2021.Tahun 2022 IFP memproduksi 300.000 unit dan meningkat menjadi 314.000 unit pada tahun 2023 meliputi tidak kurang dari 2.500 tipe. Angka produksi itu bisa dicapai dengan sinergi penggunaan teknologi terkini dan sumber daya manusia yang handal. "Itulah kunci keberhasilan Isuzu Fujisawa Plant, " kata Puti Annisa Moeloek, dari Communication Management PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

Annisa menyebut salah satu produksi yaitu welding, 95% prosesnya dikerjakan oleh robot. Namun untuk memberikan kualitas yang prima, tangan terampil dan keahlian sumber daya manusia tetap diperlukan terutama pada proses produksi seperti final assembly dan inspection.Jejak panjang perjalanan Isuzu bisa disaksikan secara visual di Plaza Isuzu yang terletak di dalam kompleks pabrik. Dari prototipe awal kendaraan produksinya hingga yang berteknologi mutakhir seperti yang dipamerkan di JMS 2023.

Isuzu memiliki falsafah atau nilai yang disebut dengan Isuzu Monozukuri (IM). Melalui nilai itu setiap pekerja Isuzu memiliki mindset bahwa dalam proses produksi, tidak ada satupun langkah atau tindakan yang berisiko menghasilkan cacat produksi atau defect.Selain di Fujisawa, pabrik Isuzu juga terdapat di prefektur Tochigi dan Hokkaido.

// Merokok di Shinkansen //Shinkansen atau dikenal juga dengan sebutan Kereta Peluru hingga kini menjadi ikon dunia tentang keunggulan industri kereta Jepang. Shinkansen mulai beroperasi di Negeri Sakura itu sejak 1 Oktober 1964 untuk menyambut Olimpiade Tokyo.

Eiji Nakatsu, pencipta Shinkansen series 500 khususnya 521 dengan kepala bagian depan kereta menjorok, membuat kecepatan kereta api peluru itu lebih cepat 10 persen, listrik irit 15 persen dan tekanan angin menurun 30 persen.Prestasi Shinkansen hingga berusia hampir 60 tahun kini, Kereta Peluru itu belum sekalipun mengalami kecelakaan.Saya tidak akan mengulas panjang tentang Shinkansen yang sudah diketahui secara luas oleh masyarakat dunia. Saya pun sudah berkali-kali menulis pengalaman naik Shinkansen. Saya juga tidak ingin membandingkan dengan kereta api cepat Jakarta - Bandung yang saya ikuti perjalanan percobaannya akhir Agustus lalu. Yang baru dua hari lalu mendadak tidak mendapat aliran listrik dari PLN sehingga sempat terhenti sekitar 15 menit dalam perjananan Bandung-Jakarta.

Kecuali hanya satu hal :Shinkansen menyediakan smoking room, sedangkan Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB), tidak. Itu yang menjadi kritik utama wartawan senior Karni Ilyas, pemimpin redaksi tvOne. Bukan hanya kepada KCJB, atau seluruh KAI tetapi juga semua fasilitas umum yang tidak menyediakan ruang merokok di Tanah Air. Host Indonesia Lawyers Club (ILC) itu yang memulai pembahasan soal smoking room itu dalam perjalan pergi pulang Tokyo -Nagoya.Ketika Jonan menjadi dirut KAI, katanya, Karni sudah sampaikan kritiknya karena KAI tidak menyediakan ruang merokok ( smoking room) di gerbong kereta. Waktu itu Jonan menanggapi sinis. Dia bilang di seluruh dunia tidak ada smoking room di gerbong kereta api. " Saya langsung posting di WAG yang ada Jonan, foto-foto orang merokok di atas kereta," ucap Karni mengenang.

Ketika menaiki Shinkansen menuju Nagoya Jumat pagi itu, pemred JakTV Timbo Siahaan, dan Gaudensius Suhardi (Media Indonesia) yang menjadi "tim survei" berhasil menemukan fakta smoking room itu dalam tempo singkat. Semacam upaya mengkonfirmasi pernyataan Karni Ilyas. Ruang merokok berada di gerbong 11, sedangkan tempat duduk rombongan di gerbong 9. Cukup dekat jaraknya. Perjalanan pergi pulang Tokyo- Nagoya pun membuat nyaman para perokok.Ruang merokok itu terletak di sisi kiri gerbong luasnya hanya memuat tiga orang. Penumpang Shinkansen bergantian menggunakannya. Karni Ilyas heran, mengapa di Indonesia yang dikenal produsen tembakau / rokok, yang penduduknya dikenal perokok, tidak menyediakan ruang khusus merokok di tempat fasilitas umum. Di Jepang, bukan hanya di kereta api, tetapi bandar udaranya pun menyediakan banyak ruang merokok.(*)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini