Jangan Bersedih, Kami Semua Sayang Rani

Foto Harian Singgalang
×

Jangan Bersedih, Kami Semua Sayang Rani

Bagikan opini

Pada hari yang telah ditentukan Rani dikirim ke Padang dengan biaya , transportasi,dan  biaya orang tua Rani dengan uang dari dompet dhuafa yang yaitu Fauzi Yandri sebagai penanggung jawab dananya. Sementara biaya operasi Rani yang  konon mencapai Rp200 juta lebih ditanggung BPJS.20 Agustus keinginan Rani untuk berbaring di ruang operasi terkabul sudah, Rani terlonjak gembira, wajahnya    ceria, didorong ke ruang operasi.  Aku haru ketika dokter Farhan memintaku untuk menjadikan Rani saat didorong ke ruang operasi. Aku menangis memang ada di dunia nyata ini orang hebat sehebat dokter Farhaan berhati mulia. Sampai saat itu beliau ingin memastikan kalau Rani memang akan di operasi dan dalam keadaan baik-baik saja.

Senin 21 Agustus kami rombongan kepala SD se kecamatan sebanyak 23 orang menuju rumah sakit untuk membesuk si Rani. Namun hari kedua siap operasi Rani masih belum sadar, aku sangat khawatir. Aku takut Rani tidak mampu melewati masa kritisnya. Dengan perasaan tidak menentu aku pulang dari rumah sakit Padang. Dan selalu berdoa semoga Rani segera sadar dari kritisnya.Alhamdulillah paginya Rani siuman. Ayah Rani mengabarkan kalau sudah sadar. Ayah Rani bilang orang pertama yang ditanyakan adalah BukNurma, yaitu diriku yang selalu mengkhawatirkan keselamatannya. Walau aku bukan orang tua yang melahirkannya, namun aku adalah guru yang selalu berdoa dan berjuang untuk keselamatan dan kebahagian Rani. Walau kami hanya guru yang ekonominya dapat ditakar, dan tidak akan bisa berbuat apa-apa untuk kesembuhan Rani tanpa perjuangan dokter Farhaan dan teman-temannya yang mampu menggalang dana belasan juta dalam waktu satu malam. Paling tidaknya kami sebagai guru – guru Rani punya kasih dan sayang yang tulus. Tidak akan segan memohon bantuan dari orang-orang yang dermawan yang tergabung dalam dompet duafa.

Lebih kurang 3 bulan berlalu, impian Rani telah terwujud yaitu ingin sembuh, ingin seperti gadis normal, setelah operasi tinggi Rani bertambah 12 centimeter. Sekarang Rani telah masuk sekolah lagi bergabung dengan teman-temannya. Saat ini Rani menjadi gadis remaja cantik, tinggi semampai, kulit putih bersih, ayu dan senyumnya menawan.Terima kasih dokter Farhaan, tanpa anda kami kaum duafa akan terlunta-lunta, engkau lah penyelamat dari ketidak berdayaan kami. Engkaulah bapak bagi Rani sebagai pereda tangis dan penghapus air mata. Semoga Allah selalu memberikan Ridha-Nya setiap dentuman nafasmu.

Dan tulisan ku  ini, ku tulis khusus untuk mu dokter Farhaan, karena kami tidak sanggup membalas budi baikmu.Terimakasih para penggalang donatur untuk Rani, politisi Situjuah Limo Nagari, Khairul Jasmi, Fauzi Yandri sebagai penyalur dana dompet dhuafa. Dan terimakasih yang tak terhingga untuk pengurus rumah singgah dompet dhuafa. Tempat Rani bersama keluarga bernaung selama perawatan.

Terimakasih Dr. Roni  Sahputra yang  hebat, berkat  sentuhan tangan dan ilmumu Rani sekarang telah menjelma jadi gadis yang cantik dan manis. Semoga ilmu menjadi amal yang tidak akan pernah putus sampai ke akhirat nanti.Terimakasih bapak pimpinan RSUP M. Jamil beserta seluruh personilnya yang telah memberi tempat dan layanan luar biasa awal sampai Rani sembuh dan bisa sekolah lagi.

Semoga kisah ini dengan  orang-orang yang menyayangi Rani ini menginspirasi setiap insan yang dermawan, sehingga Rani-Rani di luar sana juga terselamatkan. (***)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini