Sisa-sisa Kenangan di Willum Warrain

Foto Harian Singgalang
×

Sisa-sisa Kenangan di Willum Warrain

Bagikan opini

Uncle Peter juga memperlihatkan tumbuhan-tumbuhan semak kecil-kecil yang mereka budidayakan. Saya paling suka sebuah tumbuhan bernama Chocolate Lily. Ini adalah semacam bunga lily. Begitu bunganya yang bewarna ungu itu dikunyah ada sensasi rasa coklat di sana. Tumbuhan dan bunga-bunga yang mereka budidayakan dijual jika ada yang berminat.Di sana juga ada sebuah pohon yang dilingkari sebuah tempat duduk. Ketika kami tanya ini untuk apa, Uncle Peter menjelaskan bahwa itu disediakan untuk keturunan Aborigin yang ingin menyendiri dan mengenang sejarah bangsa mereka. Saya bertanya lagi, seberat itu kah kehilangan jati diri dan sejarah?

Willum Warrain sekarang tidak hanya menjadi tempat berkumpul sisa-sisa keturunan suku bangsa Aborigin. Tempat itu telah menjelma menjadi situs pendidikan sejarah suku bangsa Aborigin. Tempat itu tampaknya sering dikunjungi oleh anak-anak sekolah. Seperti siang itu, kami bertemu dengan sebuah rombongan yang terdiri dari siswa-siswa sekolah dasar. Kepada mereka diperkenalkan a-z sejarah Aborigin di Australia. Ini sepertinya menjadi modal baik untuk masa depan walaupun tidak akan mungkin mengembalikan keadaan masa lalu.Di Willum Warrain saya dapat membayangkan rasa kehilangan di kalangan keturunan Aborigin. Jika seberat itu rasanya kehilangan sejarah, kehilangan bahasa dan kehilangan jati diri, saya berdoa-doa dalam hati agar suku bangsa Minangkabau mampu mempertahankan budaya mereka. Semoga tidak lenyap sejarahnya. Semoga tidak pudar memorinya. Semoga tidak lupa bahasanya. Kalau kata anak sekolahan di kota Padang hari ini “ndak akan lupa gue, do!” Lumayanlah karena masih pakai “do”.

 

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini