Ada sejumlah pelabelan lain untuk daerah atau kota dan objek wisata lainnya di Sumatera Barat pada awal abad ke-20. Namun label-label yang diberikan itu akan dibincangkan pada kesempatan lain.Sesuatu yang ingin ditegaskan pada bagian akhir tulisan ini adalah bahwa ada perubahan dari ‘dasar’ pelabelan itu. Perubahan dari keberadaan dan kepentingan Belanda menjadi keberadaan daerah budaya atau aspek-aspek budaya Minangkabau. Perubahan tersebut nampaknya mengindikasikan bahwa pada awal abad ke-20, budaya dan aspek-aspek budaya Minangkabau adalah ‘magnet’ penarik wisatawan ke daerah ini. (***)
Branding Kota dan Objek Wisata Sumatera Barat Tempo Doeleoe
hariansinggalang.co.id
Opini lainnya
Oleh : Wina Armada Sukardi
Surat Terbuka untuk Pelatih Baru Kesebelasan Indonesia Patrick Kluivert
Surat Terbuka untuk Pelatih Baru Kesebelasan Indonesia Patrick Kluivert
eriandi
Tawuran dan Balap Liar
Tawuran dan Balap Liar
Catatan Cak AT
Fase Terakhir Neo-Zionisme
Fase Terakhir Neo-Zionisme
Ahmadie Thaha
Jangan Ada Susu
Jangan Ada Susu