Agenda nasional telah selesai dilaksanakan yakni pemilihan umum serentak pada 14 Februari 2024 lalu. Sejumlah provinsi, termasuk Sumatera Barat telah selesai menggelar rapat pleno rekapitulasi hasil pemilihan umum.
Dari rekapitulasi itu sudah diketahui siapa saja anggota dewan yang duduk di kursi legislatif baik kabupaten/kota maupun provinsi. Caleg yang melenggang ke Senayan Jakarta. Sejumlah caleg pun ada yang terduduk.
Beberapa caleg yang belum mendapat kesempatan mencicipi kursi dewan, punya kesempatan berikutnya menjadi bakal calon kepala daerah. Sembilan bulan lagi, atau November 2024 juga digelar pilkada serentak.
Nah, mudah-mudahan, caleg yang belum ada rezeki menjadi pak atau buk dewan periode 2024-2029 bisa menjadi kepala daerah.
Ramadhan tahun ini, Sumbar mendapat cobaan dari Allah yakni banjir dan longsor di sejumlah daerah. Duka mendalam. Ada yang kehilangan sanak saudara. Rumah yang tidak bisa ditempati lagi. Harta benda yang sudah lenyap disapu banjir , ditimbun longsor.
Alangkah eloknya, caleg yang terpilih itu turun membantu sanak saudara yang tertimpa musibah. Tidak hanya pasang baliho ditebar ke sana-sini walau hanya menunjukkan rasa terima kasih kepada pemilih.
Tapi munculkan jugalah rasa empati kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan. Turun lagi ke rumah-rumah masyarakat memberikan bantuan saat seperti sebelumnya ketika menjadi caleg.
Tunaikan janji yang diucapkan atau disampaikan dulu sebelum terpilih. Berjuang bersama rakyat. Turunkan harga beras. Atau siap emban amanah rakyat serta seribu janji lainnya.
Menjadi caleg jangan hanya untuk mengais suara rakyat saja. Tapi menjadi wakil rakyat yang akan membantu saat susah.
