Meski hujan melanda Kota Padang sejak sore, penayangan film dokumenter dan peluncuran buku Di Bawah Kuasa Naga karya Fatris MF tetap berlangsung, Jumat, 26 April 2024.
Karya tersebut merupakan hasil catatan perjalanan Fatris MF. Ia melihat dari sudut pandang berbeda dibadingkan dengan media yang selalu memamerkan keeksotisan komodo juga biota lautnya. Tanpa memperhatikan bahkan mengetahui ada yang hidup selain komodo, yaitu manusia.
Dalam bukunya diceritakan, bagaimana penduduk di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, khususnya penduduk yang tinggal di Taman Nasional Komodo hidup berdampingan dengan komodo dan tempat wisata kelolaan pemerintah.
“Kami hanya penduduk miskin, yang berharga hanya komodo. Saking miskinnya kami, berobat dari gigitan komodo saja susah,” ujar salah seorang narasumber di film dokumenter Di Bawah Kuasa Naga, namun tidak dijelaskan identitas sumbernya pada film dokumenter tersebut.
Tak jarang para penduduk terkena serangan komodo saat bekerja di lahan, “dua biji dia punya gigi di sini, tertinggal” ucap seorang nenek yang menunjukan bekas gigitan komodo pada giginya dalam fim dokumenter Di Bawah Kuasa Naga.
Tetapi, mereka tetap menyanyangi komodo, sebab sejak dahulu kepercayaan mereka menganggap bahwa komodo adalah saudara mereka.“Adanya karya Fatris dalam Di Bawah Kuasa Naga, cukup membuka mata saya terhadap apa yang terjadi di negara saya. Menjadikan saya punya banyak pertanyaan untuk pemerintah. Apakah kemajuan suatu bangsa ditentukan dari pemerataan pembangunan yang terus menerus untuk menggusur penduduk asli dari suatu wilayah, demi mengundang bangsa asing yang berwisata?“ kata Bunga Suci, mahasiswa Sastra Indonesia Unand, usai menonton film dokumenter Di Bawah Kuasa Naga.
Adanya rencana ‘Jurassic Park’ yang akan didirikan di Pulau Rinca, tentunya menjadi pro dan kontra antara pemerintah dengan penduduk setempat. Semuanya jawaban dapat teman-teman temui dalam buku tersebut! Pameran fotografi dan art Di Bawah Kuasa Naga yang berlangsung sejak 25 April, akan berakhir 28 April 2024 di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat, buku tersebut bisa ditemui di bagian depan galeri atau di toko buku Steva.