Pemandian Sebagai Objek Wisata di Sumatera Barat Awal Abad Ke-20

Foto Gusti Asnan
×

Pemandian Sebagai Objek Wisata di Sumatera Barat Awal Abad Ke-20

Bagikan opini

Kedua Padangpanjang. Seperti yang disebut sebelumnya, nama pemandian di kota ini adalah Lubuk Mata Kucing. Menurut Westenenk, nama ini diberikan karena airnya bening bagaimana warna mata kucing.

Ketiga Fort de Kock (Bukittinggi). Ada dua pemandian di kota tersebut: pertama, Sungai Tanang; kedua, Sungai Jernih. Pemandian Sungai Tanang berupa sebuah kolam sepanjang 200 meter dan ini sekaligus menjadi sumber air yang dialirkan ke kota Fort de Kock. Pemandian ini sangat menarik karena dipinggirnya tumbu sebatang pohon beringin raksasa yang membuat suasana teduh. Pemandian Sungai Jernih dikaitkan dengan mitologi ikan keramat (‘heilige vissen’).

Ketiga Payakumbuh. Ada satu pemandian di kota ini, yaitu Pemandian Batang (Aia) Tabik. Ini adalah sebuah pemandian dengan air jernih, yang indah di bawah naungan pepohonan.

Keempat Fort van der Capellen (Batusangkar). Juga ada satu pemadian di kota ini, yaitu pamandian di Nagari Minangkabau, sebuah pemandian di pinggir sungai.

Kelima di Solok, Pemandian Pincuran Gadang, pemandian berupa kolam alam yang berasal dari mata air.

Di samping pemandian di atas, ada dua lagi pemandian yang sering disebut dalam buku panduan wisata dan travelouges. Kedua pemandian itu adalah Pemandian Danau Maninjau dan Pemandian Danau Singkarak.

Pemandian-pemandian yang disebut di atas umumnya berada di kawasan sekitar kota destinasi wisata. Lokasinya berada dalam jarak beberapa kilometer dari pusat kota. Lokasinya yang cukup jauh dari pusat kota inilah yang menjadi daya tariknya sebagai objek wisata. Wisatawan memang dengan sengaja datang (mandi) ke sana dan mereka datang (mandi) sebagai sebagai bagian dari aktivitas plesiran.

Secara geografis, pemandian-pemandian itu berada pada beberapa rupa bumi, di antaranya:

Pertama, pemandian yang berlokasi pada bagian tertentu dari sebuah sungai, yaitu pada bagian sungai yang dinamakan lubuk. Lokasi ini memang cocok untuk dijadikan pemandian karena airnya dalam dan relatif tenang. Itu pulalah sebabnya ada banyak pemandian yang memiliki nama memakai kata ‘lubuk’. Seperti ‘Welkom’ Lubuk Begalung, Lubuk Peraku, Lubuk Sariak, dan Lubuk Mata Kucing.

Kedua, pemandian yang terbentuk karena adanya mata air yang kemudian membentuk kolam. Pemandian Sungai Tanang, Sungai Jernih, dan Aia Tabik serta Pincuran Gadang adalah contoh dari pemandian tipe kedua ini.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini