Aliran listrik di Sumatera terganggu. Sumaterablack out.Hampir di seluruh daerah terjadi pemadaman bergilir.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyebut, penyebab terjadinya pemadaman listrik karena adanya gangguan sistem kelistrikan pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 275 kV jurusan Lubuk Linggau-Lahat,Sumatera Selatan.
Sistem interkoneksi jaringan listrik di Sumatera kalau sudah terganggu di satu titik saja, maka berimbas ke yang lain.
Pemadaman listrik bergilir tentu saja berimbas kepada masyarakat banyak. Sektor usaha kecil mikro menengah (UMKM) misalnya. Pemadaman jelas membuat usaha mereka terganggu. Usaha pangkas rambut tak bisa berjalan maksimal karena lampu mati. Pun dengan usaha-usaha lainnya seperti fotokopi atau penjual santan kelapa.
Pemilik usaha agak terumit dengan kondisi padamnya listrik. Pemilik usaha penginapan hilang akal jika ini terjadi. Kalau punya genset tak apa. Kalau tidak.Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan Sumbar dalam menggaet pendapatan.
Pemadaman ini juga terjadi di saat anak-anak sekolah tengah menjalani ujian. Beruntung kalau memiliki genset di rumah. Masih bisa belajar di malam hari. Kalau tidak, terpaksa bergelap-gelapan seperti zaman dulu. Lampu penerang hanya menggunakan lilin atau lampu togok.
Susahnya sekarang, lilin agak payah juga dicari di sejumlah kedai atau warung. Sudah tahu akan terjadi pemadaman bergilir, lilin banyak diborong.Paham dengan kondisi seperti ini, PLN mencoba memberikan sedikit penyejuk bakal memberikan kompensasi kepada pelanggan sebesar 10 persen.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho dalam pernyataannya menyebutkan, PLN memastikan kompensasi berupa potongan harga hingga 10 persen kepada pelanggan yang terdampak imbas pemadaman listrik total atau blackout sejak Selasa (4/6).
Kompensasi diberikan saat listrik padam selama delapan jam. Dengan adanya kompensasi yang diberikan, PLN berharap masyarakat terutama pelanggan dapat terbantu serta memahami kondisi yang terjadi.