Perkembangan abad 21 ditandai oleh perubahan yang cepat di segala bidang. Perubahan-perubahan ini terjadi karena adanya inovasi luar biasa dalam IPTEKS yang berhasil mengubah struktur kehidupan manusia (Sukaesih, 2023). Perkembangan abad 21 dan revolusi 4.0 telah mendorong munculnya perkembangan peradaban baru. Era revolusi industri ini ditandai oleh kemajuan pesat teknologi informasi, penerapan internet untuk segala hal dan perkembangan teknologi digital yang telah diterapkan di semua sektor kehidupan. Di era yang serba cepat dan penuh perubahan ini, generasi muda dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan abad 21 agar dapat bersaing dan berkembang.
Pembelajaran konvensional, di mana guru lebih aktif dibandingkan dengan siswa, masih sering digunakan di semua jenjang pendidikan. Pembelajaran konvensional membuat peserta didik tidak aktif dan tidak mampu mengonstruksi pengetahuan. Akibatnya, peserta didik kurang aktif, memiliki kemampuan berpikir kritis yang buruk, dan kurang memahami apa yang mereka pelajari. Pendidik harus membuat inovasi dalam pembelajaran mereka. Pembelajaran berbasis riset adalah metode yang dapat digunakan untuk melatih peserta didik dalam berpikir kritis. Salah satu metode pembelajaran yang efektif untuk membekali mereka dengan keterampilan tersebut adalah model pembelajaran riset. Model riset berfokus pada pembelajaran aktif dan mandiri di mana siswa didorong untuk mencari informasi, menganalisis data, dan memecahkan masalah secara mandiri.
Model pembelajaran riset mempunyai berbagai manfaat penting bagi siswa. Manfaat tersebut meliputi peningkatan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, kemampuan memecahkan masalah, komunikasi, kolaborasi, rasa ingin tahu dan motivasi belajar. Secara keseluruhan, model pembelajaran riset memberikan dampak positif yang besar terhadap perkembangan kognitif, afektif dan sosial siswa.
Model pembelajaran riset membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang dari guru. Guru perlu menyediakan sumber belajar yang memadai dan membimbing siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis riset ini menggabungkan riset dalam proses belajar (Firmadani, 2017). Hal ini menuntut keaktifan peserta didik untuk menemukan dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep yang diajarkan oleh guru serta mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
Pembelajaran berbasis riset merupakan model pembelajaran project based learning dan model ini menggunakan kasus sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengolah informasi (Gani et al., 2020). Model ini diharapkan mampu membawa peserta didik ke dalam suasana penelitian sesungguhnya dan semakin menajamkan pemahaman peserta didik tentang interpretasi data dan aplikasi statistika.Interpretasi matematis khususnya interpretasi data dan hasil penelitian adalah kemampuan penting yang harus dimiliki setiap peneliti. Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti dituntut mampu menginterpretasikan dan menjelaskan seperti apa data yang dimiliki, karakteristiknya, pengolahan datanya, serta kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengolahan data (Mustain, 2015).Desain pembelajaran berbasis Riset merupakan suatu proses untuk memperoleh informasi objektif dari pelaku pembelajaran (Siswa atau Guru) yang dapat digeneralisasi pada berbagai situasi pembelajaran. Desain pembelajaran berbasis riset akan menghasilkan temuan-temuan penting yang menunjang optimalisasi dan profesionalisme pelaku pembelajaran. Dengan demikian, Desain pembelajaran berbasis riset membutuhkan informasi tentang aktivitas siswa dalam belajar menggunakan metode penelitian empiris (Zulkarnaen, R. 2020).
Menurut model pembelajaran riset, ada banyak manfaat untuk meningkatkan kemampuan generasi muda di era modern seperti sistem manajemen pembelajaran (LMS) misalnya, menunjukkan bahwa pengguna mendapatkan bantuan dalam meningkatkan kemampuan riset siswa. Merumuskan masalah, membuat hipotesis, dan mengontrol variabel adalah semua keterampilan yang ditingkatkan. Pembelajaran berbasis proyek (PBL) meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa, mengajarkan mereka bekerja sama, berpikir kritis, dan menemukan solusi kreatif untuk masalah dunia nyata melalui proyek yang memerlukan penelitian, dan kurikulum merdeka belajar dengan pembelajaran berbasis proyek dan penelitian telah membantu meningkatkan keterampilan di era modern. Kurikulum ini meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi, dan bekerja sama.
Keterampilan modern seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan literasi digital sangat penting bagi generasi muda di era teknologi saat ini. Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan keterampilan ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran riset. Beberapa aspek penting dari model ini termasuk pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), kolaborasi dan kerja tim, penggunaan teknologi digital, inkuiri dan eksplorasi mandiri, pembelajaran interdisipliner, refleksi dan evaluasi diri, dan pembelajaran interdisipliner. Sekolah dapat membantu generasi muda membangun keterampilan abad 21 yang diperlukan untuk dengan mengintegrasikan model pembelajaran riset ini. Oleh karena itu, telah terbukti bahwa penerapan model pembelajaran riset dalam pendidikan sangat membantu mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan abad 21, terutama dalam hal keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan literasi digital. (***)