Threats adalah elemen eksternal yang dapat menimbulkan risiko bagi keberhasilan kampanye. Ini bisa mencakup kompetisi yang ketat, perubahan regulasi yang merugikan, krisis ekonomi, atau tren negatif di media.
Selantunya Ward dan Peppard (2002) menyatakan bahwa analisis PEST digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan eksternal yang mempengaruhi peluang dan ancaman terhadap kondisi dan situasi saat ini. Analisis ini bertujuan untuk memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman yang berasal dari luar lembaga. Analisis PEST adalah metode yang digunakan untuk membuat keputusan strategis berdasarkan kondisi eksternal yang mencakup aspek politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.
Aspek politik mencakup segala aspek yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah, regulasi, stabilitas politik, dan hubungan internasional. Dalam kampanye humas, perubahan dalam kebijakan pemerintah atau regulasi dapat mempengaruhi operasional dan strategi komunikasi organisasi.
Aspek ekonomi mencakup kondisi dan tren ekonomi yang dapat mempengaruhi daya beli konsumen, biaya operasional, dan keseluruhan kinerja organisasi. Dalam kampanye humas, memahami kondisi ekonomi membantu organisasi untuk merancang pesan yang relevan dengan situasi ekonomi yang dihadapi audiens.
Aspek sosial mencakup demografi, nilai-nilai budaya, gaya hidup, dan tren sosial yang mempengaruhi perilaku dan sikap audiens. Dalam kampanye humas, memahami dinamika sosial membantu organisasi untuk menciptakan pesan yang relevan dan resonan dengan audiens target.Aspek teknologi mencakup inovasi teknologi, tren digital, dan perkembangan baru yang dapat mempengaruhi cara organisasi beroperasi dan berkomunikasi. Dalam kampanye humas, memanfaatkan teknologi terbaru dapat meningkatkan efektivitas dan jangkauan kampanye.
Kajian SWOT dan PEST merupakan alat yang tak ternilai dalam perencanaan humas. Melalui pemahaman mendalam tentang kondisi internal dan eksternal, organisasi dapat merancang strategi komunikasi yang lebih efektif dan responsif terhadap perubahan lingkungan. Dengan pendekatan yang komprehensif ini, praktisi humas dapat mengembangkan kampanye komunikasi yang tidak hanya efektif tetapi juga adaptif terhadap tantangan dan peluang baru yang muncul di lingkungan yang kompleks. (*)