Di Minangkabau, profesi pakang sebenarnya memiliki potensi besar untuk berkembang. Dengan adanya Institut Pakang Minangkabau, kita bisa menciptakan sistem pendidikan yang terstruktur untuk melatih para pakang. Mereka bisa belajar tentang teknik negosiasi, manajemen bisnis, dan etika profesi. Dengan demikian, profesi pakang bisa menjadi pilihan karir yang dihormati dan diakui.
Institut ini juga bisa menjadi pusat penelitian tentang percaloan. Kita bisa mempelajari tren pasar, perilaku konsumen, dan strategi pemasaran yang efektif. Semua ini bisa menjadi dasar untuk mengembangkan profesi pakang yang lebih profesional dan modern.
Selain itu, institut ini bisa menjadi tempat untuk membangun jaringan antara para pakang. Mereka bisa saling berbagi pengalaman, belajar dari kesuksesan dan kegagalan satu sama lain, serta membentuk komunitas yang solid. Dengan demikian, mereka bisa saling mendukung dan membantu dalam menjalankan profesi ini.
Lebih dari sekadar profesi, pakang adalah bagian dari identitas budaya Minangkabau. Keahlian mereka dalam bernegosiasi dan menjalin hubungan adalah cerminan dari nilai-nilai sosial yang kita junjung tinggi. Buktinya, diplomat Minangkabau ada dimana-mana. Proporsinya melebihi proporsi etnis kita terhadap penduduk Indonesia. Istilah bahasa Inggrisnya, over representative.Saatnya kita bersama-sama memuliakan profesi pakang dan mengakui potensinya yang besar. Kita adalah etnis yang secara alami memiliki kemampuan sebagai perantara. Dengan menghargai dan mengembangkan profesi ini, kita tidak hanya membuka peluang ekonomi yang luas, tetapi juga menjaga warisan budaya kita. Mari kita bangga menjadi pakang, sama dengan bangganya kita menjadi orang minang. Sebuah profesi yang membutuhkan kecerdasan, ketekunan, dan keberanian. (*)