Plastik Berbandul Batu dan Kearifan Lokal
Masih jelas teringat, pertama kali dengan tubuh mungil saya, saya membawa beberapa goreng keladi dan berkeliling di dekat sekitar Lapangan PSTS Tabing, Padang, Sumatra Barat. Mungkin ada yang tak percaya, seusia itu saya sudah berjualan. Tapi itulah faktanya. Tak hanya gorengan, saya juga pernah berjualan marapalam, sejenis mangga berukuran kecil. Lalu Tebu yang dipotong-potong dan dimasukan ke plastik. Balik lagi soal plastik berbandul batu. Itu saya pakai saat menjual gorengan saja. Biasanya saya atau adik atau Umi, ibu saya meminta plastik bekas tempat kerupuk ke pedagang di warung.
Opini lainnya
Oleh : Wina Armada Sukardi
Surat Terbuka untuk Pelatih Baru Kesebelasan Indonesia Patrick Kluivert
Surat Terbuka untuk Pelatih Baru Kesebelasan Indonesia Patrick Kluivert
eriandi
Tawuran dan Balap Liar
Tawuran dan Balap Liar
Catatan Cak AT
Fase Terakhir Neo-Zionisme
Fase Terakhir Neo-Zionisme
Ahmadie Thaha
Jangan Ada Susu
Jangan Ada Susu