Plastik Berbandul Batu dan Kearifan Lokal

Di rumah, plastik kami belah menjadi lebih lebar. Lalu dicuci bersih dan dikeringkan. Kemudian diberi batu seukuran kelereng atau lebih di empat sisinya dengan ikatan memakai karet gelang. Ini dimaksudkan agar saat dipakai menutup tenong, plastik tak tertiup angin. Gorengan jadi aman dari debu atau kotoran lainnya yang bertebaran saat penjual gorengan berkeliling. Plastik dibuka saat ada pembeli saja. Mungkin, "tradisi" ini dalam pandangan saya hanya ada di Ranah Minang atau Sumatra Barat. Boleh jadi di daerah lain, tak ada pedagang goreng keliling yang menutup dagangannya dengan plastik semacam itu. Waktu ke Jakarta, saat saya masih SMK, saya sempat kagum dengan penjual gorengan yang memikul dagangan dengan membawa tempat memasaknya sekaligus.
Opini lainnya
Eriandi
Kabur Aja Dulu
Kabur Aja Dulu
Khairul Jasmi
Minang dan Yerussalem
Minang dan Yerussalem
Hijrah Adi Sukrial
Menguji Kepemimpinan Eka Putra di Periode Kedua
Menguji Kepemimpinan Eka Putra di Periode Kedua
Budi Sanjaya
Semangat Muda di Kepemimpinan Mahyeldi
Semangat Muda di Kepemimpinan Mahyeldi
Oleh: Drs. Jeni Akmal
Belajar dari Seorang Syafruddin Prawiranegara
Belajar dari Seorang Syafruddin Prawiranegara