Plastik Berbandul Batu dan Kearifan Lokal
Di rumah, plastik kami belah menjadi lebih lebar. Lalu dicuci bersih dan dikeringkan. Kemudian diberi batu seukuran kelereng atau lebih di empat sisinya dengan ikatan memakai karet gelang. Ini dimaksudkan agar saat dipakai menutup tenong, plastik tak tertiup angin. Gorengan jadi aman dari debu atau kotoran lainnya yang bertebaran saat penjual gorengan berkeliling. Plastik dibuka saat ada pembeli saja. Mungkin, "tradisi" ini dalam pandangan saya hanya ada di Ranah Minang atau Sumatra Barat. Boleh jadi di daerah lain, tak ada pedagang goreng keliling yang menutup dagangannya dengan plastik semacam itu. Waktu ke Jakarta, saat saya masih SMK, saya sempat kagum dengan penjual gorengan yang memikul dagangan dengan membawa tempat memasaknya sekaligus.
Opini lainnya
Oleh : Wina Armada Sukardi
Surat Terbuka untuk Pelatih Baru Kesebelasan Indonesia Patrick Kluivert
Surat Terbuka untuk Pelatih Baru Kesebelasan Indonesia Patrick Kluivert
eriandi
Tawuran dan Balap Liar
Tawuran dan Balap Liar
Catatan Cak AT
Fase Terakhir Neo-Zionisme
Fase Terakhir Neo-Zionisme
Ahmadie Thaha
Jangan Ada Susu
Jangan Ada Susu