SMPN 1 Padang Kembangkan Kesenian Randai Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Foto Nova Yulinda, S.Pd.
×

SMPN 1 Padang Kembangkan Kesenian Randai Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Bagikan opini
Ilustrasi SMPN 1  Padang Kembangkan Kesenian Randai Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, masyarakat Indonesia, termasuk generasi mudanya, semakin terpapar oleh pengaruh sosial dan budaya dari luar. Sayangnya, hal ini juga menyebabkan semakin banyak budaya lokal yang terlupakan, bahkan ditinggalkan oleh generasi muda. Akibatnya, kecintaan terhadap kebudayaan dan kesenian tradisional mulai memudar. Salah satu cara untuk melindungi generasi muda dari arus pengaruh budaya asing adalah dengan kembali memperkenalkan adat istiadat serta warisan budaya melalui lingkungan pendidikan. Langkah ini diharapkan mampu melahirkan generasi yang mencintai dan bangga dengan budaya daerahnya sendiri.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kembali mencanangkan mata pelajaran muatan lokal Keminangkabauan di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada akhir tahun 2023. Muatan lokal ini memegang peranan penting dalam menghidupkan kembali falsafah "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" (ABS-SBK). Selain itu, pembelajaran ini bertujuan untuk membangkitkan dan melestarikan nilai-nilai Minangkabau di dunia pendidikan, sehingga dapat memicu kreativitas pelajar dalam mengembangkan kekhasan budaya dan kesenian tradisional, sambil tetap menjaga nilai-nilai Pancasila dan ketakwaan terhadap agama.

Implementasi kurikulum muatan lokal ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan seperti kokurikuler, ekstrakurikuler, pembiasaan sebelum atau sesudah pembelajaran, keteladanan, dan pengembangan karakter berlandaskan ABS-SBK.

SMP Negeri 1 Padang: Menjaga Tradisi dan Kesenian Lokal

SMP Negeri 1 Padang, sebagai salah satu sekolah cagar budaya, telah mendukung program ini melalui berbagai kegiatan. Salah satu yang menonjol adalah program "Minang Sahari" yang diadakan setiap hari Selasa. Dalam kegiatan ini, siswa menunjukkan bakat dan kreativitas mereka dalam bidang permainan tradisional, upacara adat, makanan tradisional, serta penggunaan pepatah dan petitih Minangkabau.

Tidak hanya itu, SMP Negeri 1 Padang juga melakukan terobosan baru di awal semester ganjil tahun pelajaran 2024-2025 dengan memperkenalkan kesenian tradisional Minangkabau melalui ekstrakurikuler Sanggar Randai Baringin Sako. Randai merupakan seni pertunjukan tradisional Minangkabau yang memadukan seni lagu, musik, tari, drama, dan silat dalam satu kesatuan. Dalam pertunjukan Randai, para pemain bergerak melingkar sambil menepuk pakaian randai dan menceritakan kisah (kaba) dalam bentuk nyanyian secara bergantian.

Kesenian Randai menjadi salah satu ekskul yang diminati oleh siswa di SMP Negeri 1 Padang. Melalui ekskul ini, siswa tidak hanya belajar berekspresi melalui gerakan dan nyanyian, tetapi juga meningkatkan kreativitas dan kepercayaan diri mereka. Selain itu, ekskul ini berperan penting dalam melestarikan kesenian dan warisan leluhur Minangkabau agar tidak punah dan terus berkembang.

"Selain mendukung program Dinas Pendidikan, kami juga berusaha untuk 'mambangkik batang tarandam', yakni mengangkat kembali nilai-nilai tradisi Minangkabau melalui Sanggar Randai Baringin Sako," ungkap Kepala SMP Negeri 1 Padang, Dewi Anggraini, M.Pd., di ruangannya pada Jumat (27/9/24).

Lebih lanjut, Dewi Anggraini menjelaskan bahwa pelatih Randai di sekolah tersebut didatangkan dari luar, seorang profesional yang sudah diakui keahliannya, dan dibantu oleh guru seni budaya di sekolah.

Sanggar Randai Baringin Sako Raih Perhatian Publik

Bagikan

Opini lainnya
Terkini