Implikasi dalam Sektor Politik, Ekonomi dan Budaya
Dalam konteks politik, media massa dan media sosial di Indonesia sering kali digunakan untuk tujuan-tujuan strategis oleh kelompok tertentu. Media massa masih memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk opini publik, tetapi media sosial menawarkan ruang yang lebih fleksibel dan cepat untuk membangun narasi. Kedua media ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, berkontribusi dalam politik di Indonesia, di mana masyarakat semakin terbagi berdasarkan afiliasi politik dan keyakinan pribadi mereka.
Dalam kacamata postmodernisme, situasi ini menunjukkan bahwa realitas politik dan sosial di Indonesia tidak lagi dimonopoli oleh satu narasi besar, tetapi menjadi semakin terfragmentasi. Setiap kelompok memiliki versi realitasnya sendiri, yang sering kali diperkuat oleh media massa dan media sosial. Tantangan ke depan adalah bagaimana memastikan bahwa media dapat digunakan secara lebih bijak dan transparan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, untuk mempromosikan informasi yang akurat dan relevan.
Tidak hanya dalam sektor politik, pengaruh media massa dan media sosial juga dapat dirasakan dalam sektor ekonomi dan budaya di Indonesia. Dalam konteks ekonomi, media massa sering kali digunakan oleh pemilik modal besar untuk mempromosikan kepentingan bisnis mereka. Media digunakan sebagai alat pemasaran dan juga sebagai alat untuk membentuk opini publik mengenai kebijakan ekonomi yang menguntungkan kelompok tertentu. Sebagai contoh, pemberitaan mengenai kebijakan pemerintah di sektor energi atau infrastruktur sering kali dipengaruhi oleh kepentingan pemilik modal yang terlibat dalam proyek-proyek tersebut.Di sektor budaya, media massa dan media sosial berperan dalam membentuk tren dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Postmodernisme dalam konteks budaya tercermin dalam identitas dan gaya hidup yang muncul sebagai akibat dari berbagai pengaruh global dan lokal. Media sosial, khususnya, telah memungkinkan munculnya hal-hal baru yang menantang narasi dominan budaya mainstream. Fenomena ini menunjukkan bagaimana media, baik massa maupun sosial, menjadi alat yang sangat kuat dalam membentuk identitas dan budaya masyarakat modern Indonesia. (*)