Selain itu, bahasa Indonesia juga mencerminkan pandangan masyarakat terhadap penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja dalam bentuk idiom atau ungkapan yang menunjukkan kecemasan atau kekhawatiran, seperti "terjerumus dalam kenakalan" atau "jatuh dalam perangkap narkoba." Ungkapan-ungkapan ini menggambarkan bagaimana masalah sosial ini sering dipandang sebagai perangkap yang dapat menjerat individu, terutama remaja, yang belum memiliki ketahanan diri yang cukup.
Secara keseluruhan, bahasa Indonesia memainkan peran penting dalam membentuk pandangan masyarakat terhadap kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba. Melalui istilah-istilah yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari, media, dan pendidikan, bahasa menjadi alat yang efektif dalam menyebarkan informasi, meningkatkan kesadaran, dan mengubah sikap masyarakat terhadap masalah ini. Oleh karena itu, penggunaan bahasa yang tepat dan edukatif sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.
Kesimpulan:
keluarga memiliki peran vital dalam mencegah kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan yang melibatkan komunikasi, pengawasan, dan dukungan emosional. Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, keluarga yang mampu membangun hubungan harmonis dan memberikan perhatian yang memadai dapat melindungi anak dari pengaruh buruk lingkungan. Dengan peran aktif keluarga, remaja dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, berkarakter positif, dan mampu menghadapi tekanan sosial dengan bijak.