Wihaji, Menteri Prabowo Nan Rendah Hati

Foto Catatan: M. Fajar Rillah Vesky
×

Wihaji, Menteri Prabowo Nan Rendah Hati

Bagikan opini
Ilustrasi Wihaji, Menteri Prabowo Nan Rendah Hati

Menurut Wihaji, problematika inilah yang akan menjadi fokus perhatian Presiden Prabowo ke depan. Sekaligus menjadi program kerjanya bersama Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana atau BKKBN. Dalam hal ini, Wihaji optimis, bisa mewujudkannya.

Apalagi, menurut Wihaji, program dan kebijakan yang disiapkan kementeriannya, tak hanya sesuai dengan visi RPJMN, yakni Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045. Namun, juga sejalan dengan misi Prabowo-Gibran dalam Asta Cita 4 dan Asta Cita 6.

Selain itu, kementerian atau badan yang dipimpinnya, menurut Wihaji, memiliki sumber daya manusia cukup mumpuni. Paling tidak, BKKBN punya 21.168 ASN dan 566.613 Kader. Termasuk di dalamnya PKB/PLKB, kader PKK, kader KB, bidan dan non bidan. Mereka semua, akan lebih diberdayakann dalam pembangunan kependudukan dan keluarga ke depan.

"Untuk hal-hal teknis, seperti apa program BKKBN ke depan, bisa kita diskusikan sambil ngopi. Kapan pun, saya siap," kata Wihaji kepada para legislator Partai Golkar se-Indonesia. Saya pikir, pernyataan Wihaji hanya basa-basi biasa. Seperti kebanyakan pernyataan pembicara sebelum menutup diskusi.

Akan tetapi, Wihaji berbeda. Dia meninggalkan nomor staf khususnya untuk dihubungi. Setelah itu, Wihaji pamit kepada seluruh legislator Partai Golkar yang menghadiri diskusi tersebut.

"Saya harus buru-buru ke Bogor. Memastikan puncak perayaan HUT Partai Golkar berjalan lancar. Karena Presiden dan Wakil Presiden dipastikan hadir. Akan ada kejutan nantinya. Saya akan di lapangan nantinya , untuk mengurus acara. Kawan-kawan jangan sampai tak hadir ya," kata Wihaji, sebelum bergegas pergi.

Ternyata benar. Esok harinya, atau saat dilangsungkan puncak perayaan HUT Partai Golkar, Wihaji benar-benar berada di lapangan. Memastikan semua peserta, tamu, dan undangan, hadir tepat waktu dan terlayani dengan baik. Di sela kesibukanya, ia menyapa kami.

Saya dan teman-teman Fraksi Partai Golkar DPRD Limapuluh Kota, Sumatera Barat, dan Fraksi Partai Golkar DPRD Blitar, Jawa Timur, beruntung sekali. Sebab, saat itu kami bisa diskusi sambil ngopi dengan Menteri Wihaji. Bahkan, kami diberi langsung nomor handphonenya. "Insyallah, saya hadir ke Sumbar. Berkabar kita nanti," ujarnya.

Saya juga lega karena sebelum diskusi itu saya sudah terlanjur bercerita kepada para senior dan teman-teman Fraksi Golkar DPRD Limapuluh Kota, bahwa sebelum acara puncak perayaan HUT Partai Golkar, Menteri Wihaji akan langsung berada di lapangan sebagai panitia. Ternyata, benar. Saya tidak gadang ota dan tidak ngibul.

"Dari Sumatera Barat ya," kata Wihaji. "Bagaimana itu caranya, terkurung hendak di luar. Terhimpit hendak di atasnya," katanya berseloroh. Kami kaget dan tertawa lepas. Ternyata, Wihaji diam-diam memahami dan mempelajari karakter sekaligus filosofi Minangkabau.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini