Jika disebut, “nenek moyang kita dari puncak gunung Marapi,” tentu tak termakan oleh otak. Jika disebut, prajurit Nabi Sulaiman pernah sampai ke Pasaman Barat, sekarang. Percaya tidak?
Berikut:
“Maka disuruhkan Hiram beberapa kapal kepada Baginda dengan tolongan hamba-hambanya dan dari pada segala rakyatnyapun beberapa orang yang tahu berlayarlah mereka itu serta dengan hamba Raja Sulaiman ke Ofir, diambilnya dari sana emas empat ratus lima puluh talenta banyaknya, yang dibawanya kepada Baginda Raja Sulaiman.” (Kitab Tawarikh Yang Kedua, ayat 18)
Tiga tahun lamanya berlayar pulang pergi dari Kerajaan Nabi Sulaiman ke Ofir, suatu tempat yang menurut laporan perjalanan Belanda, analisa-analisa serta puisi tua dari Portugal, ada di Minangkabau dekat Gunung Pasaman. Sejarah – jika benar—telah merangkai Sumatera dengan Palestina, tanah suci rumah tiga agama langit. Jika tidak, maka tidak ada catatan lagi yang lebih dipercaya, karena hanya ada dua Ofir di dunia. Satu di Malaysia, di sana tak ada emas, kedua di Minangkabau yang terletak di Pulau Emas, banyak emasnya. Orang-orang itu, telah lama mengenggam dunia, berlayar dalam bilangan tahun, lalu siapa bisa mengingkari telah terjadi kawin mawin di tempat-tempat yang disinggahi. Karena itu, bisa jadi di Minangkabau ada keturunan prajurit Nabi Sulaiman. Juga Iskandar Zulkarnain yang datang kemudian.
Sebuah puisi, tertua, mungkin tentang Sumatera://Dikatakan bahwa negeri ini
Dimasuki gelombang laut yang memisahkannya
Dari pulau mulia Sumatra yang sebelumnya bersatu;