Sebuah tagar #kaburajadulu menjadi trending di media sosial. Tagar tersebut menjadi perbincangan tidak hanya netizen tetapi juga pejabat. Maklum saja, tagar tersebut lahir seperti menyindir kehidupan di Indonesia dari sisi sosial politik yang dinilai tidak sedang baik-baik saja.
Kabur aja dulu menjadi sebuah bentuk keluh kesah sebagian besar masyarakat Indonesia akan kehidupan seperti sekarang ini. Kecilnya peluang untuk bisa hidup terutama lapangan pekerjaan dan kondisi Indonesia yang kurang baik membuat tagar tersebut hadir di media sosial.
Tagar #kaburajadulu mengajak masyarakat Indonesia yang masih ada di tanah air untuk hengkang ke luar negeri. Harapannya, setelah di di luar negeri mendapat kehidupan yang lebih baik dibanding saat Indonesia. Tersirat, ada rasa pesimis terhadap kehidupan di Indonesia.
Seruan ini semakin menggema dengan adanya content creator atau influencer yang membagikan postingan bagaimana kehidupan di luar negeri.
Kondisi saat ini di Indonesia cukup memberatkan. Apalagi sejak Presiden Prabowo mengeluarkan Inpres efisiensi anggaran. Banyak kalangan menilai, efisiensi tersebut bisa memukul ekonomi masyarakat banyak.
Banyak usaha yang terdampak dengan efisiensi ini. UMKM dan industri bisa merasakan dampak dari efisiensi.Perhotelan sudah merasakan dampak langsung efisiensi anggaran tersebut. Hotel tidak seperti dulu lagi. Penggunaan ruangan rapat di hotel jadi turun hingga 50 persen.
Kalau dikaji-kaji benar, #kaburajadulu sebagai bentuk kritik dan harapan masyarakat terutama kalangan generasi muda agar pemerintah bisa membawa Indonesia ini ke arah yang lebih baik lagi. Tentu saja itu sebagai harapan, jadi menyikapinya dengan kepala dingin.
Keluhan yang disampaikan sudah jelas kemudahan mencari lapangan kerja, bangsa yang sejahtera, adil dan makmur. Harapan dan keinginan sudah diketahui , sudah sepatutnya pemerintah melakukan upaya mewujudkan Indonesia seperti yang diharapkan tersebut.
Namun sayang, ada pejabat negara yang tidak sensitif dengan seruan tersebut malah kesannya mengejek. Menyuruh tak usah balik lagi ke Indonesia. Tak elok disampaikan seperti itu. Mereka anak-anak bangsa. Kebetulan saja mereka berada di posisi yang kurang menguntungkan.