Dengan demikian, menurut saya pemerintah perlu memikirkan untuk memberi pembekalan jati diri budaya ini agar generasi Minangkabau masa depan tetap jadi orang Minangkabau dengan ciri-ciri budayanya, agar mereka tidak kalah dalam perang budaya, supaya mereka tetap bangga jadi orang Minangkabau. Undang-Undang No. 17 tahun 2022 tentang Prov. Sumatera Barat perlu segera dimanfaatkan.
Indikator perbandingan budaya komunikasi Arab dan Minangkabau di atas, membuktikan bahwa budaya Minangkabau lebih dekat dengan prinsip komunikasi Islam dibanding dengan budaya Arab. Artinya, budaya Minangkabau itu hebat dan mendahului zaman. Menurut saya, bila ada celah, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana agar mata pelajaran sejarah, budaya dan bahasa (Minangkabau) menjadi pelajaran wajib sebagai muatan lokal, ini sangat penting sekali.
Catatan: terkait informasi tentang budaya komunikasi Arab ini, kebenarannya sudah diverifikasi oleh Dr. Elly Maliki, seorang diaspora Indonesia, penggiat pendidikan asal Minangkabau yang sudah puluhan tahun tinggal di Arab Saudi. Terima kasih semoga bermanfaat. (*)
(Dirwan Ahmad Darwis, pencinta Minangkabau).
