Ramadhan dan Perbaikan Ibadah Shalat

Foto Heri Surikno
×

Ramadhan dan Perbaikan Ibadah Shalat

Bagikan opini
Ilustrasi Ramadhan dan Perbaikan Ibadah Shalat

Dua standar shalat di atas selintas seperti bertentangan tapi sesungguhnya kedua hal itu bisa saling melengkapi. Bahwa shalat dalam proses pelaksanaannya mesti sesuai dengan rukun dan syarat. Juga shalat mesti menjadi benteng bagi yang mengerjakannya sehingga dapat menghindarkan diri dari melanggar ketentuan Islam.

Shalat yang baik dan benar berarti shalat yang terus menerus ditunaikan sesuai dengan aturannya dan sekali-kali tidak meninggalkannya. Menyibukkan diri dan perhatian untuk melaksanakan shalat apabila waktunya sudah masuk. Menjaga semua aktivitas shalat dengan baik sehingga dapat ditunaikan secara sempurna.

Imam 'Alauddin Ali bin Muhammad bin Ibrahim al-Baghdadi (w. 725 H) yang lebih dikenal dengan Imam Khazin dalam tafsirnya al-Khazin (dikalangan pesantren biasa disebut Khazen), menjelaskan standarisasi shalat yang baik dan benar saat menafsirkan surat al-Ma'arij ayat 23 "mereka yang tetap setia melaksanakan shalatnya".

Menurut Imam al-Khazen, ada tiga standar untuk melihat baik dan benarnya shalat seseorang.

Pertama, memperhatikan dengan seksama semua aktivitas yang dilakukan sebelum mengerjakan shalat. Hal ini terkait dengan bersuci, berwuduk dengan benar, menutup aurat, shalat di tempat yang suci, terpaut hatinya dengan shalat sehingga menjaga dengan sungguh-sungguh agar dapat ditunaikan sesuai waktunya dan mempersiapkan diri agar tidak shalat dalam keadaan was-was atau pikiran yang tidak ada hubungannya dengan ibadah shalat sehingga pikiran dan hatinya tidak berpaling dari Allah dalam shalatnya.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini