Tiap individu, unik. Yang ini tak usah dibantah, sebab demikian menurut ilmu jiwa perkembangan. Karena itu, sekolah ini, melihat pendidikan karakter anak itu, penting. Yang juga perlu soft skills. Dalam pendidikan karakter kepemimpinan, kreativitas, pemberian kajian khusus keagamaan, hafalan kitab suci, dan pembiasaan ibadah harian dinilai perlu sekali.
Dalam bingkai itulah sekolah mendukung siswa aktif dalam berbagai ektrakurikuler yang bisa meningkatkan keterampilan mereka di luar akademik seperti olahraga, seni, organisasi, olimpiade sains dan olimpiade keagamaan.
”Dalam mengembangkan pendidikan karakter telah dilakukan kegiatan Bimbingan Karakter Asrama (BKA), tahfidz dan camp tahfidz secara berkelanjutan,” kata Netti. Lalu sekolah ini punya apa? laboratorium (computer, fisika, biologi, kimia) asrama, ruang kelas, ruang khusus olimpiade, gedung olahraga dan akses internet yang cepat.
Apalagi? Ini : gedung pembelajaran, gedung olahraga, lapangan futasal, lapangan upacara, basket, volly, badminton, lokasi tenis meja, masjid, ruangan guru dan kepsek serta wakil dan tata usaha. Belum selesai, masih ada ruang bimbingan konseling, ruang Osis dan ruangan Majelis Perwakilan Kelas (MPK), ruang UKS, ruang pramuka. Berikut ruang multimedia, ruang kesenian. Sebanyak ini fasilitas, sungguh sesuatu yang baik. Tentu ada ruag guru, ruang piket, kantin, katering, ruang satpam. Di asrama ruang makan untuk putra dan putri. Ada juga apa yang disebut ruang makan APBD, kamar tidur pembina, kamar siswa dan siswi, aula asrama dan ruang pertemuan.
Selain ada ruang kepsek, juga ada perumahan guru, gudang dan yang terpenting adalah perpustakaan, tempat ilmu tidur panjang jika tidak dibangunkan. Dan: semua tempat dipasang CCTV, fice id, wifi. Juga ada drying area, gazebo. Begitu benarlah kalau sekolah unggul.
Atmosfir sekolah-----------------------
Sekolah perlu atmosfir mendukung. Pengalaman saya pribadi belajar di SPG Padang Panjang, yang sekarang SMA 1 di kota itu, terasa sampai sekarang atmosfirnya mendukung. Bukan saja ruang kelas, tapi suasana dalam kampus yang nyaman.
Menurut Kepala SMA 1 Sumbar, Surya Netti pembuatan lingkungan belajar yang nyaman, amat perlu bagi peserta didik. Ini akan membuat menyenangkan dan memberi dukungan bagi tumbuh kembang serta psikologi anak didik. Itu saja tidak cukup, ruang kelas yang lega juga perlu, apalagi perpustakaan mesti nyaman. Tak nyaman saja di perguruan tinggi pun, mahasiswa enggan masuk. “Jadi di sini disediakan ruang perpustakaan yang nyaman dan luas serta ketersediaan buku dan ebook yang memadai. Tidak hanya buku dari kemdikbud, tetapi juga ditambah dengan referensi lain yg relevan,” kata dia bangga.
Setelah pintu pustaka ditutup untuk dibuka lagi keesokan harinya, siswa juga dimotivasi untuk meningkatkan prestasi akademik dan bukan akademik. Yang disebut terakhir, justru sangat penting.
