Keempat, bermitra dengan lembaga sosial kemasyarakatan yang ada. Akan halnya kelompok warga peduli lingkungan, Walhi dan lainnya. Gandeng mereka secara terus menerus. Kelompok ini tak boleh ‘ditinggalkan’, sejak awal hingga sudah beroperasi sekalipun. Caranya bermacam-macam, seperti melalui aksi di lapangan yang bermuara pada peduli lingkungan tentunya. Kalau tidak, kelompok ini bisa pula membuat suasana panas di lokasi perut bumi yang sudah panas tersebut.Ya, berbagai persoalan yang muncul itu, mungkin suatu bab penting yang mesti dituntaskan. Sementara potensi panas bumi kita juga bab lain yang mesti pula dimanfaatkan, demi kepentingan yang lebih besar untuk negeri ini. Ada ‘panas bumi’, tapi tak perlu pula ada ‘panas hati’, apalagi berdarah-darah, tatkala memanfaatkan kekayaan negeri ini.
Hmmmmm! (***)Bab Lain Bernama Panas Bumi, Bukan Panas Hati
hariansinggalang.co.id
Opini lainnya
Oleh : Wina Armada Sukardi
Surat Terbuka untuk Pelatih Baru Kesebelasan Indonesia Patrick Kluivert
Surat Terbuka untuk Pelatih Baru Kesebelasan Indonesia Patrick Kluivert
eriandi
Tawuran dan Balap Liar
Tawuran dan Balap Liar
Catatan Cak AT
Fase Terakhir Neo-Zionisme
Fase Terakhir Neo-Zionisme