Oleh : Rahmatul Arifa/Mahasiswa Jurusan BK IAIN BatusangkarPada saat sekarang ini kita sedang mengalami gangguan di bidang sosial,maka hal ini dapat berpengaruh terhadap berbagai sektor bidang, terutama dibidang pendidikan. Dimana yang awalnya sistem pendidikan dilaksanakan secara tatap muka, namun saat sekarang ini dilaksanakan secara daring (online). Tentu hal ini berpengaruh kepada siswa, banyaknya muncul keluhan dan persepsi negatif terhadap sekolah daring ini.
Memang keadaan seperti sekarang ini sedikit menyulitkan, baik itu bagi pendidik maupun peserta didik. Namun apalah daya,covid19 masih merajalela dan kita tidak dapat memperoleh hasil yang baik dari keluhan tersebut dikarenakan pemerintah juga telah menetapkan kebijakannya untuk melaksanakan sekolah secara daring.Oleh karena itu, kita tidak perlu ragu karena kita telah dibantu oleh berbagai aplikasi yang sangat familiar seperti google classroom,google meet, facebook, youtube,zoom,WA dsb. Maka dari itu, dalam situasi pandemi seperti ini dengan adanya berbagai aplikasi-aplikasi tersebut sangat bermanfaat dalam melaksanakan proses pembelajaran secara maksimal. Maka dari itu manajemen pendidikan yang terkait mengenai informasi-informasi pendidikan,baik itu penyampaian kurikulum, kompetensi dasar, serta materi pembelajaran disampaikan melalui media online.
Menurut tata sutabri (2012 : hal 36 ) mengatakan bahwa dalam pemakaian bidang manajemen pendidikan peserta didik mendapatkan suatu proses pendayagunaan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan keinginannya. Proses pendayagunaan informasi itu dimulai sejak menerima informasi,kemudian diolah atau diproses dalam dirinya, dan akhirnya melakukan tindakan atau terjadinya perubahan perilaku dan dapat mempengaruhi orang lain. Sistem informasi yang didesain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi aktivitas manajemen pada suatu organisasi.Artinya dilaksanakannya merupakan sebagai suatu pendukung dari kegiatan fungsi dari manajemen tersebut, seperti : perencanaan, pengorganisasian, mengoreksi, mengawasi serta pengendalian yang menunjang tercapainya sasaran dan tujuan dalam organisasi pendidikan. Contoh penginformasian manajemen pendidikan itu sendiri dapat berupa penginformasian kurikulum beserta penyampaian Kompetensi Dasar (KD) kepada peserta didik. Sistem informasi dalam manajemen pendidikan dapat kita bagi menjadi 3 bagian,yaitu : Pertama, Intranet artinya jaringan internet dari pendidik ke peserta didik atau siswa secara regional. Kedua, Internet artinya jaringan komputer yang berpotensi sebagai penghubung antara pendidik dengan peserta didik atau siswa. Ketiga, Extranet artinya jaringan yang dibangun sebagai alat pendukung antara pendidik dan siswa serta masyarakat.Menurut Sri marmoa (2016 : hal 121) mengungkapkan bahwa Sistem informasi manajemen pendidikan adalah suatu cakupan sistem informasi dalam manajemen pendidikan dari keseluruhan orang atau sekelompok orang sebagai suatu kesatuan menjalankan proses kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan bersama dalam proses penyelenggaraan manajemen pendidikan itu sendiri. Maka dari itu, manajemen pendidikan sebagai sistem informasi dapat diartikan sebagai satu kemampuan dan proses yang mempengaruhi, mengkoordinasi dan mengarahkan peserta didik atau siswa yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan proses pembelajaran supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan.Menurut Vincent gaspersz dalam Ruslan wahyudin (2020 : hal 124) mengungkapkan bahwa beberapa pemakaian sistem informasi dan penggunaannya sebagai berikut: Pertama, pengelolaan kesiswaan, pengelolaan biodata masing-masing siswa, Beasiswa, kasus kedisiplinan, data kesehatan, Prestasi sampai perpindahan atau mutasi siswa. Kedua, pengelolaan akademik, laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data absensi, rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran serta prestasi akademik. Ketiga, koneksi dan setting, identitas sekolah, setting tahun ajaran, setinggan kurikulum serta format tanggal.
Jadi, dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam penyampaian informasi mengenai manajemen-manajemen pendidikan itu bisa dilakukan diberbagai atau metode penyampaian yang seefektif mungkin,baik itu dari media sosial, internet dan secara langsung,guna untuk memperoleh tujuan dari manajemen pendidikan tersebut, dimana tujuan-tujuan dari manajemen pendidikan itu dapat kita uraikan sebagai berikut : Pertama, membantu seluruh bagian yang berperan di dunia pendidikan mengenai informasi yang menyeluruh tentang pendidikan dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah umum. Kedua, memberikan sarana agar seluruh bagian yang berperan di dunia pendidikan dapat berperan aktif,baik itu dari pendidik,siswa serta masyarakat lainnya dalam usaha menciptakan suatu proses kependidikan yang lebih maksimal. Ketiga, meningkatkan pengetahuan guru dan murid tentang dunia informatika serta manfaat yang dapat diambil melalui memanajemen pendidikan tersebut. Keempat, memberikan akses informasi yang mudah dan lengkap bagi pendidik dan siswa mengenai ilmu pengetahuan dan informasi pendidikan lainnya. Oleh karena itu, jika tujuan dari manajemen pendidikan itu sendiri dapat terlaksana dan terwujud sebaik mungkin maka banyak keuntungan yang dapat kita peroleh yaitunya dapat memantau perkembangan pendidikan siswa secara akurat, dapat meningkatkan layanan dibidang pendidikan kepada peserta didik secara akurat, serta dapat menyimpan database sekolah mulai dari data siswa, sistem kurikulum, administrasi, serta aset-aset sekolah. (*)