Pengabdi (Ayat-Ayat) Setan

Foto Harian Singgalang
×

Pengabdi (Ayat-Ayat) Setan

Bagikan opini

Samsudin kerap mempromosikan kemampuan supranaturalnya dengan mendaku bisa menyembuhkan beragam penyakit misterius yang ditengarai berasal dari teluh dan santet. Hasilnya, padepokan milik Samsudin di Blitar laris manis dikunjungi pasien dari berbagai penjuru tanah air. Membludak. Namun Marcel membuat konten tandingan yang menunjukkan semua pengobatan ala Samsudin hanyalah trik sulap belaka yang bisa dipelajari siapa saja.Marcel membongkar cara menempatkan paku bisa ada di dalam buah kelapa, keris yang bisa berdiri, atau keris petir yang bisa menyala tiba-tiba pada ujungnya, serta trik-trik lain yang lazim digunakan paranormal dan menyihir masyarakat awam.

Rupanya konten Marcel mendulang penonton lebih banyak sehingga posisi Samsudin tersudut. Marcel juga bernyali menjawab tantangan Samsudin agar datang ke padepokannya di Blitar. Namun saat Marcel datang ke sana untuk bertemu Samsudin, dia dan timnya tak diperbolehkan masuk padepokan oleh pengacara Samsudin dan para santri Padepokan Nur Dzat Sejati.Kisruh yang tersebar lewat rekaman video di medsos ini membuat dukungan publik terhadap Marcel semakin melonjak.

Singkat cerita, Pemkab Blitar kemudian menutup padepokan Samsudin akibat makin tingginya gelombang protes masyarakat.Apa yang menyebabkan Marcel, 26 tahun, berani membongkar trik-trik Samsudin? Apakah dia tak takut disantet?

Saat Deddy Corbuzier menanyakan itu pada tayangan Youtube “Close The Door”, Marcel menjawab tenang, “Saya tidak berpikir tentang kehidupan di dunia ini, tetapi kehidupan berikutnya. Lebih berbahaya bagi saya jika nanti tuhan saya, Allah Azza wa Jalla, menanyakan kenapa kamu tidak menyampaikan apa yang sudah Aku titipkan kepadamu tentang rahasia perdukunan?”Perkembangan terbaru kasus ini adalah Persatuan Dukun Indonesia melalui pengurus DKI melaporkan Pesulap Merah ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan tuduhan menghina profesi dukun dan mencemarkan nama baik mereka.

Kembali pada Samsudin, pada salah satu videonya yang merupakan cuplikan acara “Tanya Dokter Richard”, Samsudin membacakan dua ayat terakhir Surat An Nas (“ _alladzi yuwaswisu fi sudhurinnas/minal jinnati wa naas_”) kepada dokter Richard Lee yang memandu acara. Samsudin menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dua ayat itu sebagai, “Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaNya.”Ini kesalahan serius tersebab terjemahan versi Samsudin itu berasal dari Surat Az Zariyat (51) ayat 56. Sedangkan terjemahan dua ayat terakhir Surat An Nas yang benar adalah “yang membuat waswas di hati manusia/dari golongan jin dan manusia”.

Mengomentari video ini Ustaz Derry Sulaiman melalui akun IG yang diikuti 681 ribu _follower_, menyarankan agar Samsudin segera bertaubat, minta ampun kepada Allah, dan minta maaf kepada semua orang yang pernah ditipunya. “Semakin hari saya perhatikan konten Anda semakin konyol, semakin parah. Takutlah kepada Allah,” imbaunya.“Tanda” ketiga dalam masyarakat kita yang sangat kental beraroma ‘ayat-ayat setan’ adalah pembunuhan seorang brigadir polisi yang dieksekusi secara brutal atas perintah atasannya.

Sejak pertama kali kasus ini mencuat ke publik—tiga hari setelah pembunuhan terjadi di bulan Juli—aneka skenario disusun dan disampaikan, berbagai muslihat dijalankan, melibatkan lebih dari 30 orang dalam konspirasi busuk ini, langsung maupun tidak langsung.Mengingat penyidikan kasus ini masih intensif dijalankan aparat penegak hukum, saya tak akan mengulas banyak dalam tulisan ini karena publik bisa mengikuti lewat beragam kanal informasi yang tersedia.

Teolog Jerman Dietrich Bonhoeffer syahdan pernah mengatakan, “Kebenaran tuhan adalah menciptakan segala sesuatu karena cinta, sedangkan kebenaran setan menciptakannya karena kebencian dan iri hati.”Ini berarti para pengikut “ayat-ayat setan” tak eksklusif berasal dari agama tertentu, melainkan bisa muncul dari agama apa saja yang jiwa dan hati mereka telah tersandera benci dan iri hati.

Mereka yang lisannya mendaku menganut agama dan tunduk pada ayat-ayat mulia ilahi serta dari penampilan fisik terlihat berbudaya paripurna, namun dari kelakuan mereka justru menunjukkan diri sebagai ‘pengabdi (ayat-ayat) setan’ sejati.Cibubur, 13.08.22/

15 Muharram 1444 H*Akmal Nasery Basral adalah penulis _Teo Toriatte_ (Gramedia Pustaka Utama, 2019), _Disorder_ (Bentang Pustaka, 2020), _Kincir Waktu_ (Republika Penerbit, 2021), _Dayon_ dan _Sabai Sunwoo_ (2021-2022).

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini