Padang Perlu Perda Pengendalian Banjir

×

Padang Perlu Perda Pengendalian Banjir

Bagikan berita
Padang Perlu Perda Pengendalian Banjir
Padang Perlu Perda Pengendalian Banjir

[caption id="attachment_49237" align="alignnone" width="570"]Ilustrasi (BNPB) Ilustrasi (BNPB)[/caption]PADANG - Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Kota Padang, Prof. Isril Berd menyatakan, Padang membutuhkan perda pengendalian banjir.  Ini ia sampaikan setelah banjir besar yang melanda Padang, Rabu (31/5) lalu.

“Sudah saatnya, Padang ada peraturan daerah tentang pengelolaan banjir,” tegas Isril Berd kepada Singgalang, Kamis (1/6).Pada kesempatan itu, ia tidak bisa menyalahkan pemerintah daerah, karena Isril melihat komitmen pemerintah terhadap pengendalian banjir sudah ada. Sayangnya, sampai saat ini belum mampu menekan banjir yang terjadi secara mendadak. Akibatnya beberapa daerah di Padang mengalami banjir.

Dari analisisnya, curah hujan cukup tinggi, mengakibatkan terjadinya banjir.“Karena intesitas hujan tinggi dengan curah cukup besar, alhasil Padang kembali digenangi air. Bahkan juga terjadi di luar kota yakni di Pesisir Selatan,” jelasnya.

Jika dilihat, hujan hampir merata dengan curah hujan yang tinggi, selama 6-7 jam. Kalau diperhatikan air banjir ini hanya berlangsung beberapa jam saja. Berarti setelah itu air menyusut.Ada dua hal yang menyebabkannya, pertama air genangan/banjir telah meresap sebagian atau semuanya ke dalam tanah. Kedua air tergenang banjir telah mengalir ketempat lain.

Kalau air tergenang ini bisa mengalir ketempat lain berarti saluran drainase tidak mampu mengalirkan air dengan jumlah yang besar. Jadi perlu dibuat kemampuan drainase bisa menampung dan mengalirkan air banjir tadi. Bisa dipercepat hilangnya/mengalirnya air banjir dengan membuat sumur resapan yang sepadang dengan menampung curah hujan maksimal seperti di Parak kopi hujan terjadi 338 mm dengan durasi tujuh jam.Selain itu, tegasnya, masyarakat harus juga memperhatikan saluran drainase. Sebaiknya dipelihara dan dibersihkan dikeruk endapannya. Gotong royong masyarakat sangat diperlukan.

“Untuk mengatasi banjir diperlukan partisipasi semua pihak baik pemerintah  maupun masyarakat,” tegasnya.Sebelumnya diberitakan Singgalang, sebanyak 65 persen warga Padang kecewa dengan penanganan banjir. Sisanya 35 persen puas.

“Hanya 35 persen yang puas,” kata Ilham Aldelano Azre dari Spektrum Politika di Padang. (lenggo)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini