[caption id="attachment_66116" align="alignnone" width="613"]
Intan Avantie. (*)[/caption]PADANG - Intan Avantie, anak Anne Avantie menilai apa yang ditampilkan karya ibunya di di fashion show Anne Avantie yang bertajuk "Sekarayu Sriwaderi" di Jakarta Convention Center, Kamis 29 Maret 2018 tidak lebih dari seni. Jika memang ada yang kurang berkenan, silahkan tidak melihatnya saja.
Hal itu disampaikannya, menanggapi reaksi masyarakat Sumbar terkait peraga busana yang memadukan suntiang dengan kebaya sksen dada terbuka."Seni itu kan luas, tanpa batas mas, keindahan akan ditafsirkan keliru kalau kita melihatnya tidak dengan Kacamata Seni,"katanya dihubungi Singgalang, Jumat (6/4).
Menurutnya, apa yang ditampilkan adalah sebuah kreasi budaya. "Dan ini adalah sebuah tajuk pagelaran, jadi kami mempertontonkan sebuah kreasi budaya bukan sebuah Pakem Budaya yang memang harus diimbangi dengan sense of fashion untuk para penikmatnya,"ulasnya."Bagaimanapun juga kami hanya Pelaku Seni, tujuan kami membalut wanita dengan keindahan lewat Kebaya. Namun, pastinya setiap orang punya cara pandang yang berbeda. Kami menghargai hal tersebut,"katanya.
Bahkan, Intan mengaku jika memang ada yang tidak berkenn tidak usah melihat penampiln tersebut. Intan yang juga meneruskan karir ibunya, Anne Avantie menilai reaksi atas pemaduan sunting dengan kebaya hanya rembetan dari pembacaan puisi Ibu Indonesia oleh putri Soekarno, Sukmawati."Kalau sekiranya kurang berkenan, mungkin tidak perlu dilihat, supaya tidak menimbulkan ketidaknyamanan,"ulasnya.Sebelumnya, aktris dan model Sophia Latjuba yang muncul dalam sekuens busana bridal dalam balutan gaun keemasan untuk pengantin Minang. Kepalanya bermahkotakan suntiang emas, kegiatan itu merupakan bagian di fashion show Anne Avantie yang bertajuk "Sekarayu Sriwaderi" di Jakarta Convention Center, Kamis 29 Maret 2018.Digelar dalam rangkaian Indonesia Fashion Week 2018, hajatan ini merupakan selebrasi 29 tahun Anne Avantie berkarya sebagai desainer.
Penampilan itu mendapatkan reaksi dari Sumbar. Terutama Ketua Penasehat Bundo Kanduang, Ny Nevi Irwan Prayitno. Bahkan berencana untuk melayangkan somasi.(yose)
Editor : Eriandi, S.Sos
