[caption id="attachment_10640" align="alignnone" width="650"] Ilustrasi (net)[/caption]PADANG - Pakar gempa dari Universitas Andalas (Unand), Padang, Badrul Mustafa mengingatkan standar bangunan di daerah rawan gempa perlu diperketat, sebagai antisipasi mencegah korban lebih banyak.
"Yang perlu diwaspadai saat gempa terjadi adalah bangunan, penyebab kerugian jiwa maupun benda bukan gempa, melainkan akibat bangunan yang roboh," katanya.Menurutnya, jarang terjadi ada gempa yang menimbulkan lubang besar kemudian menenggelamkan pendudukan satu kelurahan atau satu kecamatan.
"Yang membunuh itu bangunan, ada yang terhimpit, terkurung pada bangunan roboh, karena tidak ada bantuan akhirnya meninggal," ujarnya.Kalau bangunan dirancang kuat dan tahan gempa maka dipastikan akan ramah terhadap gempa.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tim dari Jepang terhadap bangunan yang hancur di Padang setelah gempa 30 September 2009, disimpulkan bangunan yang rusak disebabkan konstruksi yang tidak memenuhi standar."Buktinya ada bangunan yang tetap kokoh berdiri, sementara di sebelahnya hancur, padahal masih tanah yang sama," kata dia.(*/aci)sumber:antara
Editor : Eriandi