PADANG - Menyikapi melonjaknya harga sejumlah komoditi, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit meninjau langsung ke Pasar Raya Padang, Jumat (7/2). Khusus bawang putih, Nasrul Abit meminta agar masyarakat tidak gelisah, sebab stok masih bisa sampai Maret.Pemantauan itu dilakukan usai menggelar rapat, bersama Kepala Dinas Pangan Sumbar Efendi dan Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan , Syafrizal. Karena menurut informasi, harga bawang putih hari ini melambung dari harga normal Rp 26.000 per kilogram menjadi Rp 50.000/kg.
Wagub mengakui, sejak wabah virus korona, harga bawang putih merangkak naik. Kenaikan ini dirasakan masyarakat dengan kenaikan bawang putih sampai 100 persen di tingkat pengecer."Sekarang harga bawang putih sudah mencapai Rp50 ribu yang biasanya harga bawang putih Rp26 ribu. Kita berharap masyarakat bisa memaklumi dengan kondisi ini. Kita berusaha untuk mengatasi agar harga bawang putih bisa stabil kembali," ucapnya.
Lebih lanjut Wagub Nasrul Abit berharap kondisi itu segera teratasi. Sehingga masyarakat bisa membeli bawang putih dengan harga yang terjangkau."Kita masih menunggu kebijakan dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk mengeluarkan rekomendasi impor bawang putih, terkait dengan larangan impor bawang putih dari Tiongkok," jelasnya.
Sementara untuk bawang putih lokal saat ini produksinya menurun. Pemprov Sumbar melalui Dinas Pertanian berusaha bangun produksi bawang putih di daerah. Sehingga Sumbar tidak lagi berpatok dengan barang impor.Dari pantauan, pedagang bawang eceran di kawasan Pasar Raya Padang yang bernama Irma lonjakan harga terjadi sejak gaduh virus korona. Sebelumnya, harga bawang putih berkisar antara Rp26-28 ribu perkilogramnya."Kenaikan harga bawang putih ini, tidak membawa efek bagi pembeli, bahkan mereka sangat bersyukur impor bawang putih dari Tiongkok tidak masuk ke Padang," kata Irma. (yose)
Editor : Eriandi
