PADANG – Banjir yang melanda Kota Padang Selasa (22/3) tidak hanya merendam rumah warga, tapi juga merusak intake PDAM. Akibatnya suplai air ke pelanggan terganggu.
Bagi pengusaha depot isi ulang galon, kejadian itu malah membawa berkah. Seperti dialami Ainun di Komplek Lubuk Gading IV Kelurahan Lubuk Buaya Padang, sejak Selasa siang, busahanya ramai didatangi warga yang membutuhkan air.
“Untung suplai air dari distributor Kayu Aro Solok lancar, sehingga masih bisa memenuhi permintaan warga,” katanya kepada Singgalang Rabu (23/3).
Omsetnya meningkat pasca banjir. Biasanya satu tank besar air itu habis seminggu, sejak diisi kemarin (Selasa), sekarang sudah tinggal setengah. Satu galon dia jual Rp5 ribu. Kalau antar ke rumah Rp6 ribu. Harga itu naik ketika BBM naik dulu. Tapi ketika BBM telah turun harga airnya tetap bertahan.
“Kalau PDAM lama matinya, kemungkinan nanti saya order satu tangki lagi,” ujarnya.
Salah seorang warga sekitar Liza (45) mengatakan membeli air galon isi ulang untuk mandi. Sejak Selasa siang dia sudah membeli lima air galon isi ulang.
“Kalau untuk minum tidak banyak habis. Tapi ini untuk mandi anak-anak di rumah,” katanya.
Ibu rumah tangga lainnya, Hesti (47) mengkhawatirkan kondisai ini jika berlangsung lama.
“Kalau lama-lama seperti ini bisa bangkrut kita,” ujarnya.
Seperti diberitakan Singgalang, intake rusak parah di Hulu Gadut Kecamatan Pauah, Intake Latung, dan Koto Tuo. Daerah pelayanan yang terganggu yakni By Pass Aie Pacah, Tabing, Lubuk Buaya, Balai Baru, Siteba dan Nanggalo.(defil)