PADANG -Merasa dirugikan oleh kebijakan Disdik Padang terkait pemakaian baju taluak balango dan baju kurung basiba, puluhan Perajin dan Pedagang Pakaian Sekolah (P4S) Kota Padang mendatangi kantor DPRD Sawahan, Senin (29/6).Mereka menilai, kebijakan itu tidak berpihak pada mereka. Artinya dengan perubahan kebijakan itu, akan ada model baru baju seragam bagi siswa di Padang. Padahal sebelumnya mereka telah membuat dan menyediakan seragam muslim seperti tahun sebelumnya.
Ketua P4S Kota Padang, Jasman Tanggo mengatakan, terjadi ketidaknyamanan di kalangan pedagang sejak Disdik Kota Padang melayangkan surat tertanggal 29 April tersebut ke sekolah-sekolah. Di sana tertuang pengaturan pakaian seragam bagi peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mulai awal tahun pelajaran 2015/2016, pengaturan baju kuruang dan baju taluak balango bagi peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK Kota Padang akan diterapkan sesuai desain Disdik.Pedagang meminta DPRD Padang membatalkan kebijakan Pemko melalui Disdik Padang itu.
Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra berharap kepada pemko melalui Dinas Pendidikan supaya pedagang ini dilibatkan dalam permasalahan ini, sehingga rezeki mengalir juga kepada mereka."Mereka sebenarnya sudah menstok barang yang akan dijual di tahun ajaran baru," ucap Wahyu .Menurutnya, jika Disdik memaksakan kebijakan tersebut, Wahyu mencemaskan akan mengancam program MahEm untuk menciptakan 10 ribu wirausahawan baru. Sisi lain, juga akan memperlambat laju perkembangan ekonomi kerakyatan di Padang. (bambang)
Editor : Eriandi
