[caption id="attachment_74821" align="alignnone" width="640"]
Penyerahan bantuan korban gempa dan tsunami Sulteng Rp150 juta diserahkan Arief Pramuhanto kepada Arifin Purwakananta, di Kantor Pusat Kimia Farma, Gambir, Jakarta Pusat Rabu (12/12). (*)[/caption]
JAKARTA - Untuk meringankan beban para korban Sulteng, khususnya kesehatan PT Kimia Farma selaku perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia, menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyalurankan donasi bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah sebesar Rp150 juta.Acara penyerahan bantuan tersebut secara simbolis yang diserahkan langsung melalui Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta, oleh Arief Pramuhanto Direktur Umum dan Human Capital Kimia Farma, di Kantor Pusat Kimia Farma, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat.
Direktur Umum dan Human Capital Arief Pramuhanto, kepada Singgalang di Jakarta Rabu (12/12) mengatakan, masyarakat paska gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah 28 September 2018 lalu, hingga kini masih belum dapat pulih kehidupannya. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Kimia Farma terhadap saudara-saudara di Sulawesi Tengah yang masih membutuhkan pertolongan."PT Kimia Farma memiliki komitmen kuat untuk membantu saudara-saudara kita yang hidup dalam kesulitan, khususnya para korban bencana di Sulawesi Tengah. Dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui Baznas yang telah memiliki banyak program di sana," katanya.
Disampaikan oleh Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta, bantuan kemanusiaan sebesar Rp150 juta ini diwujudkan dengan satu unit kontainer untuk ruang pelayanan kesehatan serta bantuan obat-obatan yang dipusatkan di Klinik Darurat Baznas di Sigi, Sulawesi Tengah."Baznas berterima kasih kepada PT Kimia Farma atas kepercayaanya menyalurkan donasi kemanusiaan untuk para kurban gempa di Sulteng. Bentuk pelayanan kesehatan ini penting, melihat masih banyak masyarakat yang mengalami luka-luka akibat gempa dan tsunami. Dan pelayanan kesehatan ini masih terus dibutuhkan oleh masyarakat di Sulawesi Tengah sekitarnya," pungkas Arifin. (sm)Editor : Eriandi
