SARILAMAK - Masyarakat Nagari Taeh Bukik, Kecamatan Payakumbuh dan Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota, mengeluhkan akses penghubung antara dua daerah terputus akibat pembuatan jalur irigasi."Badan jalan ini dipotong pada tahun 2015, sejak itu menyebabkan masyarakat kesulitan saat melewatinya," kata seorang warga Simpang Kapuak, Daus di Taeh Bukik, Selasa (19/4).
Pemotongan badan jalan tersebut bertujuan untuk pemasangan pipa air, sehingga dapat mengairi persawahan warga. Sementara, badan jalan yang dipotong untuk irigasi itu tidak tuntas dikerjakan oleh pihak rekanan, akibatnya membuat akses warga terputus.Alhasil warga yang hendak berpergian dari Taeh Bukik menuju Simpang Kapuak, atau sebaliknya terpaksa harus melalui Nagari Mungka, Kecamatan Mungka yang jaraknya belasan kilometer.
"Sedang jarak antara Simpang Kapuak dengan Taeh Bukik hanya tiga kilometer. Padahal jalan itu baru beberapa tahun diaspal dengan hotmix," sebut dia.Pemutusan akses tersebut berdampak terhadap kegiatan ekonomi masyarakat kedua nagari, karena mereka harus menempuh jarak lebih dan biaya lebih besar, karena sarana jalan satu-satunya yang menghubungkan kedua nagari tersebut.
Pantauan di lokasi, panjang badan jalan yang diputuskan itu sekitar 70 hingga 80 meter dengan kedalaman 20 meter.Selain mempersulit akses masyarakat setempat, kondisi tersebut juga dapat mengancam keselamatan para pengendara, sebab mereka dapat masuk jurang akibat penggalian, karena lokasinya berada di tikungan dan tidak ada rambu-rambu atau peringatan akibat jalan terputus.(aci)sumber:antara
Editor : Eriandi
